Jakarta (ANTARA) - Grup band indie-rock Lightcraft membuat kolaborasi unik bersama dengan penyanyi rap Pretty Rico mengisahkan pentingnya keharmonisan dan kebersamaan di masa- masa sulit melalui single bertajuk "Feathers".

Lagu itu terinspirasi dari perasaan vokalis Lightcraft Imam Surataruna yang bergejolak melihat kondisi dunia yang semakin kacau balau di tengah pandemi yang memukul dunia pada 2020 lalu.

“Feathers” disiapkan Lightcraft dan Pretty Rico menjadi sebuah pengingat bahwa apapun perbedaan serta jarak yang memisahkan setiap manusia, kita semua tetaplah sama. Kita menghadapi musuh yang sama yaitu COVID-19, diskriminasi rasial, perubahan iklim, dan segala hal yang mengancam kehidupan dan peradaban.

“Saya sampai pada satu titik dimana saya ingin menangis setiap kali membayangkan apa yang terjadi pada orang-orang di luar sana. Saya punya permasalahan saya sendiri, tapi itu masih tidak sebanding dengan apa yang sedang dialami orang-orang. Dan ketidakmampuan saya untuk berbuat banyak menambah rasa bersalah saya. ‘Feathers’ menjadi cara saya mengekspresikan apa yang saya rasakan dan ingin kemukakan selama dua tahun belakangan. Saya ingin semua menyadari bahwa kita hanya manusia biasa, menghirup udara yang sama, tinggal di dunia yang sama, serta sama-sama mendambakan sebuah harapan dan cinta,” ujar Imam dalam keterangannya, Sabtu.

Lagu terbaru milik Lightcraft itu akan menjadi bagian dari album mereka yang akan datang “Hope + Love”, dan rencananya hadir pada bulan Mei 2022.

“Feathers” menandakan perubahan besar dari musik Lightcraft terdahulu, mengaburkan garis batas antara indie-rock, synthpop, R&B, dan hip-hop.

Hal yang paling menonjol dari perbauran genre ini adalah terlibatnya rapper bertalenta Pretty Rico, yang menampilkan sisi sensitifnya dengan pelantunan berkarakter yang sepenuh jiwa pada paruh kedua di lagu ini.

“Belum pernah sebelumnya saya terlibat dalam sebuah lagu dengan genre seperti ini. Saya sangat menyukai tantangan, jadi saya pun langsung mengiyakan saat diajak untuk mengisi lagu ‘Feathers’. Semuanya serta-merta klik sedari awal. Ketika saya mendengarkan lagunya, saya mengerti bahwa ini adalah tentang bagaimana kita harus tetap positif menghadapi situasi pandemi ini, yang mana menjadi fondasi saya dalam menulis beberapa penggalan lirik di lagu ini,” ungkap Pretty Rico tentang keterlibatannya.

Sahutan dan rima Pretty Rico terjalin apik dengan lantunan lembut vokal Imam dalam balutan isian synth 80-an lengkap dengan alunan suara arpeggio, serta didorong dengan dentuman beat layaknya musik hip-hop, tapi tetap mempertahankan ciri musik Lightcraft yang sinematik.

Mengikuti tiga single mereka terdahulu di 2021, “Feathers” benar-benar memperkuat sisi perubahan musik Lightcraft. Kehadirannya menjadi bentuk musik dari sebuah band yang telah menemukan kembali semangatnya dan terus melaju ke arah musikalitas yang mereka yang baru.

“Dari segi musik, kami sendiri cukup terkejut dengan ‘Feathers’. Setelah mendengar demo dari Imam, kami pun tahu ini bakal menjadi sesuatu yang segar. Sangat menyenangkan akhirnya kami dapat memperdengarkan ini ke khalayak ramai. Kami harap pesan dan tema dari lagu ini dapat mengena ke semua orang, mengingat kita semua memang belum keluar dari krisis pandemi ini,” tambah gitaris Fari Febrian.

Untuk produksi dan mixing lagu ini ditangani oleh Iqbal MSSVKNTRL sedangkan mastering ditangani oleh Marcel James (Jerman). Desain artwork cover “Feathers” difoto dan didesain oleh duo Meidina Rizki dan Rizka Wardhana.

“Feathers” dirilis melalui Wander Digital Music di semua platform musik digital, termasuk Spotify, Apple Music, JOOX, Resso, dan banyak lagi.

Video lirik dan video klip resmi “Feathers” diproduksi oleh Wander Creative Lab dan disutradarai oleh Reksa Fajar. Kedua video tersebut akan diluncurkan di kanal YouTube resmi Lightcraft pada tanggal 25 Februari 2022 dan 11 Maret 2022.



Baca juga: Pencipta lagu Younky Soewarno tutup usia, musisi Indonesia berduka

Baca juga: OKAAY rilis single debut "Lupa Nama Ingat Rasa"

Baca juga: Rayakan 13 tahun, HIVI! gelar pertunjukan "ThirteenOnThirty"

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022