Muhammadiyah itu baik di segala waktu dan tempat
Kuala Lumpur (ANTARA) - Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Assoc Prof Dr Sonny Zulhuda mengatakan Muhammadiyah mampu bertahan karena soliditas organisasi, otonom dan kemampuan bekerja sama dengan pihak lain dengan didukung sumber daya yang ada.

Dosen Universitas Islam Antarbangsa Malaysia (IIUM) tersebut mengemukakan hal itu pada pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malaysia yang diselenggarakan Sabtu (19/2).

"Muhammadiyah itu 'shaalihun likulli zamaanin wa makaanin' atau Muhammadiyah itu baik di segala waktu dan tempat," katanya saat merefleksikan kiprah Muhammadiyah pada masa pandemi COVID-19.

Musycab bertemakan "Menggalang Soliditas IMM Malaysia untuk Gerakan Diaspora Berkemajuan" ini juga dimeriahkan dengan rangkaian lomba, sarasehan perkaderan, hingga studium generale yang dihadiri oleh mantan Ketua Umum DPP IMM, Najih Prastiyo.

Saat berceramah Najih memaparkan bahwa gerakan mahasiswa merupakan bentuk dan interpretasi dari ideologi yang dimiliki mahasiswa dan gerakan mahasiswa bukan sekedar demonstrasi massa.

"Lebih dari itu, juga ada proses lobi, dengar pendapat, advokasi, dan sebagainya," katanya.

Baca juga: PCIM Malaysia serahkan bantuan Peduli Palestina ke Lazismu Pusat
Baca juga: Kader IMM wakili Indonesia pada konferensi internasional di Malaysia

Najih berpesan pentingnya penguatan ideologi Muhammadiyah bagi kader IMM di luar negeri termasuk Malaysia.

Musycab yang diselenggarakan IMM Malaysia secara hibrid ini bertujuan untuk melanjutkan roda kepemimpinan, menjaring kader Muhammadiyah di kampus-kampus Malaysia, juga sebagai agenda internasionalisasi gerakan IMM dan Muhammadiyah.

Seusai Studium Generale dan pembukaan, agenda dilanjutkan dengan pembahasan garis besar haluan organisasi (GBHO), mekanisme kerja, rekomendasi untuk IMM dan Muhammadiyah Malaysia, serta ditutup dengan pemilihan formatur.

Salah satu rekomendasi inti mendorong IMM Malaysia untuk memperkuat hubungan dengan gerakan-gerakan mahasiswa, kemasyarakatan, dan ke-Islaman di Malaysia.

Sementara itu pemilihan calon formatur menghasilkan tujuh orang formatur IMM Malaysia periode 2022-2024.

Mereka adalah Aunillah Ahmad, Ahmad Shidqi Mukhtasor, Malwa Sabrina Wahida, Rajih Arraki', Hendri Saputra, Husaini Ahmad, Fakhri Abrar.

Rapat formatur memutuskan Aunillah Ahmad sebagai Ketua Umum dan Rajih Arraki' sebagai Sekretaris Umum IMM Malaysia periode 2022-2024.

Baca juga: PCIM Malaysia bantu PMI terdampak pembatasan penuh

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022