Ramallah (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmud Abbas akan mendekati PBB untuk mengupayakan keanggotaan penuh negara Palestina merdeka pada 20 September, demi meningkatkan prinsip solusi dua-negara, kata para pejabat senior Palestina, Sabtu.

Ahmed Majdalani, anggota komite eksekutif organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan kepada Xinhua, bahwa Presiden Abbas akan memimpin delegasi Palestina di PBB bagi pengakuan internasional resmi bagi negara Palestina, yang didirikan di wilayah yang diduduki Israel pada 1967 dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.

"Presiden Abbas akan memimpin delegasi Palestina untuk menghadiri konvensi tahunan Majelis Umum PBB pada September," kata Majdalani.

Abbas akan mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada 20 September di New York, untuk mempresentasikan permintaan Palestina.

Amerika Serikat dan Israel telah menentang `langkah sepihak` Palestina itu.

"Setelah pertemuan dengan Ban, Presiden Abbas akan berpidato di Majelis Umum PBB pada 22 atau 23 September. Dia terus terang akan meminta masyarakat internasional untuk mengakui negara Palestina sebagai negara merdeka," kata Majdalani .

Sementara itu, kantor berita resmi Palestina Wafa pada Sabtu mengutip Presiden Abbas mengatakan, bahwa satu suara PBB untuk Palestina merdeka meningkatkan prinsip solusi dua negara dengan Israel.

"Pergi ke PBB tidak bertentangan dengan inti dari proses perdamaian, itu bukan ukuran sepihak yang bertujuan mengisolasi Israel," kata Abbas.

Xinhua-OANA/H-AK/B002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011