Hong Kong (ANTARA) - Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong Carrie Lam pada Selasa (22/2) mengatakan bahwa Hong Kong akan menggelar pengujian massal wajib pada Maret guna memerangi wabah COVID-19 terbaru, dengan mengharuskan seluruh warga Hong Kong melakukan tes asam nukleat sebanyak tiga kali.
 
Orang-orang yang mengenakan masker melewati sebuah jalan di Yuen Long, Hong Kong, China selatan, pada 9 Februari 2022. (Xinhua/Lo Ping Fai)


Berkat penguatan dukungan dari pemerintah pusat untuk Hong Kong, kapasitas pengambilan sampel dan pengujian di pusat keuangan global itu mencapai hampir 1 juta sampel per hari, kata Lam.

Dia mengaku yakin kapasitas daerah administratif khusus itu akan terus meningkat dan dapat menangani pengujian massal.

Menurut Lam, tes tersebut memiliki dampak hukum dan mekanisme hukuman bagi mereka yang tidak mematuhinya.

Lebih lanjut Lam mengatakan bahwa ratusan pusat pengujian akan dibangun di seluruh Hong Kong dan setiap warga wajib menjalani tes asam nukleat berbasis polymerase chain reaction (PCR) setiap lima atau tujuh hari.

Di antara ketiga tes asam nukleat tersebut, warga juga harus melakukan tes cepat mandiri setiap hari dengan menggunakan alat tes cepat antigen yang didistribusikan oleh pemerintah SAR Hong Kong.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022