Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 58.000 penduduk lokal di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, hingga Selasa (22/2) pukul 17.00 waktu setempat terdampak cuaca dingin ekstrem yang berlangsung sejak 18 Februari lalu, demikian disampaikan departemen manajemen darurat daerah tersebut.

Sementara itu, cuaca yang sangat dingin menyebabkan kerusakan pada lebih dari 1.360 hektare tanaman. Sebanyak 13 kota dan 45 daerah tingkat wilayah di Guangxi mencatat kerugian ekonomi langsung senilai total lebih dari 63 juta yuan (1 yuan = Rp2.275) yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, kata pihak departemen.

Sekitar 4.000 personel dari sektor tenaga listrik Guangxi berpartisipasi dalam memutuskan pekerjaan saluran tenaga listrik di kawasan itu.

Saat ini, 26 dari 62 jalan raya yang terganggu oleh cuaca dingin ekstrem telah kembali dibuka untuk lalu lintas, dan pekerjaan perbaikan lebih lanjut masih berlangsung.

Sejak 18 Februari, sebagian besar wilayah di daerah tersebut diguyur hujan hampir setiap hari, dengan beberapa bagian Guangxi mengalami hujan deras dan badai. Beberapa wilayah pegunungan di bagian utara Guangxi melaporkan kondisi jalan yang tertutup es atau hujan es. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022