Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Kehutanan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin ketersediaan beras di masyarakat aman hingga akhir tahun karena terjadi surplus beras antara 30.000 ton hingga 35.000 ton.

"Ketersediaan beras di tingkat petani sangat banyak, karena di Kulon Progo sepanjang tahun terus panen padi. Kami menjamin tidak akan terjadi kelangkaan beras di Kulon Progo hingga akhir tahun ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bambang Tri di Wates, Jumat.

Menurut dia, setiap tahunnya rata-rata hasil panen menghasilkan 110.000 ton hingga 120.000 ton gabah kering giling atau sekitar 65.000 ton hingga 75.000 ton beras per tahunnya, sedangkan kebutuhan konsumsi seluruh warga sebanyak 89,03 kilogram per kapita tiap tahunnya.

"Artinya kebutuhan beras masyarakat Kulon Progo tiap tahunnya sebanyak 30.000 ton hingga 36.000 ton beras. Padahal hasil panen sebanyak 65.000 ton hingga 75.000 ton per tahun, sehingga setiap tahunnya rata-rata terjadi surplus beras sebanyak 30.000 ton hingga 35.000 ton," katanya.

Menurut dia, surplus beras dipengaruhi oleh pola tanam yang diterapkan di Kulon Progo. Karena lahan persawahan dibagi dalam lima wilayah berdasarkan masa tanamnya. Lima wilayah tersebut meliputi saluran irigasi Kalibawang memasuki masa panen pada Oktober, saluran irigasi Pekik Jamal panen pada November, saluran irigasi Papah pada Oktober, dan saluran irigasi Sapon panen pada Agustus.

"Masa tanam dan masa panen tiap tahunnya selalu tetap waktu, karena pengairan lahan sawah sudah ditentukan dengan keputusan bupati. Sehingga sepanjang tahun di Kulon Progo panen gabah," katanya.

Kecamatan penghasil beras terbanyak, kata dia, meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo, Wates, Temon, Galur, Lendah dan Kalibawang. Tujuh kecamatan tersebut merupakan penyumbang panen terbesar setiap musim panen sepanjang tahun.

"Luasan sawah di Kecamatan Nanggulan mencapai 1.600 hektare, Galur mencapai 1.200 hektare, Temon seluas 1.050 hektare, Kalibawang luas sawahnya 750 hektare begitu juga dengan Kecamatan Lendah," katanya. (ANT159/Y008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011