New York (ANTARA News) - Kepanikan penjualan di pasar saham mendorong euro turun dan franc Swiss naik pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), sementara emas mencapai rekor tertinggi baru dan imbal hasil obligasi AS jatuh ke terendah selama ini.

Euro merosot terhadap dolar AS, jatuh ke 1,4337 dolar AS dari 1,4428 dolar AS pada 21.00 GMT (Jumat 04.00 WIB).

Meski ada langkah menghentikan kenaikan oleh bank sentral Swiss, franc Swiss menguat menjadi 1,1380 franc per euro dari 1,1400 franc akhir Rabu.

Tetapi dolar AS naik tipis, dibeli 0,7936 franc dibandingkan dengan 0,7897 franc.

Pasar didorong oleh kekhawatiran resesi baru di Eropa dan Amerika Amerika setelah laporan Morgan Stanley memperingatkan bahwa pertumbuhan di keduanya hampir benar-benar terhenti.

Ketakutan juga dipicu oleh beberapa laporan data ekonomi di Amerika Serikat yang memperlihatkan harga bahan bakar dan pangan mendorong inflasi pada Juli, penurunan dalam industri di wilayah penting Philadelphia, penjualan rumah yang masih buruk dan tidak ada perbaikan dalam situasi pekerjaan dalam beberapa pekan terakhir.

"Pendulum sentimen investor telah berayun kembali menuju penghindaran risiko," kata Samarjit Shankar dari BNY Mellon.

"Euro dipandang sebagai mata uang berisiko karena krisis utang tetap tak terselesaikan, sehingga kehilangan beberapa kekuatannya."

Dia mengatakan banyak investor didorong ke safe haven obligasi negara AS, yang imbal hasilnya jatuh ke dekat rekor terendah, dengan obligasi 10-tahun mendekati titik terendah sepanjang waktu 1,974 persen selama perdagangan.

Emas juga mencapai puncak baru sebesar 1.828,80 dolar AS per troy ons, jatuh kembali sedikit ke sekitar 1.825 dolar AS di akhir hari.

Dolar hampir datar terhadap yen Jepang, dibeli 76,52 yen dari 76,54 yen pada Rabu.

Pound Inggris melemah setelah seminggu menguat menjadi 1,6520 dolar AS dari 1,6545 dolar AS. (A026/A023/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011