Budaya jangan diusik atas nama apapun
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko  saat membuka Festival Pasola di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dan di Pulau Sumba, Jumat mengingatkan agar tidak ada pihak yang mengusik budaya atas nama apapun.

“Budaya jangan diusik atas nama apapun,” kata Moeldoko sebagai mana dikutip dalam siaran pers Kantor Staf Kepresidenan.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga menyampaikan salam dan apresiasi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk masyarakat adat Sumba Barat Daya.

“Bapak Presiden Joko Widodo menitipkan salam untuk semua masyarakat adat di sini (Sumba Barat Daya). Beliau berpesan tradisi budaya seperti Pasola harus dijaga dan dipertahankan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga memberikan hadiah patung kuda dari ukiran kayu kepada Rato Adat atau pemimpin tokoh adat di Sumba.

Baca juga: Tarik wisatawan, Sumba Barat lengkapi fasilitas tonton atraksi pasola

Baca juga: Masyarakat Sumba Tengah diminta tak kunjungi arena Pasola


"Patung kuda ini menjadi simbol kegagahan ksatria pulau Sumba," ucapnya.

Dikutip dari siaran pers KSP, Festival Pasola pada 2022 kembali digelar setelah pada beberapa tahun terakhir dihentikan karena pandemi COVID-19.

Festival Pasola di Kabupaten Sumba Barat Daya dipusatkan di Rara Winyo Desa Ate Ndalo, Kecamatan Kodi. Atraksi budaya tradisional Sumba ini selalu menjadi agenda para wisatawan dunia, terutama saat sebelum pandemi COVID-19.

Festival Pasola merupakan tradisi perang masyarakat adat dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan menggunakan lembing kayu yang tumpul. Pasola merupakan puncak dari rangkaian tradisi Nate atau Nyale, yakni perwujudan persembahan masyarakat tradisional aliran kepercayaan Marapu, agama asli masyarakat Sumba.

Pasola juga menjadi perwujudan syukur atas hasil panen. Karena itu, saat Pasola digelar, masyarakat berbondong-bondong mudik ke kampung adatnya dengan membawa beragam hasil panen terbaik dan terbaru untuk dijadikan sarana doa.

Baca juga: Kucuran darah dinantikan di festival Pasola

Baca juga: Nyale dan Pasola Sumba yang mendunia


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022