Bogor (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Polres Bogor masih menyelidiki identitas perempuan yang nekad terjun dari lantai dua pusat perbelanjaan atau mal Botani Square.

"Kami akan selidiki, identitas korban dan mencari tahu penyebab ia melakukan tindakan nekadnya," kata Kepala Bagian Ops Reskrim Polres Bogor Aiptu Andri Alam di Bogor, Minggu malam.

Andri mengatakan hingga kini petugas belum mengetahui identitas perempuan tersebut, karena pada diri korban tidak ditemukan adanya barang pribadi seperti ataupun dompet.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan diperkirakan berusia sekitar 20-21 tahun nekad melompat dari lantai dua pusat perbelanjaan Botani Square Kota Bogor.

Perempuan tersebut memiliki ciri-ciri kurus tinggi sekitar 150 cm, rambut lurus sebahu berwarna hitam, kulit putih.

Saat kejadian perempuan tersebut mengenakan baju kaos warna hitam celana jins, dilokasi kejadian petugas menemukan seledang bercorang hitam putih dan sepatu warna hitam yang dikenakan korban.

Menurut Manajer Pemasaran dan Komunikasi Botani Square, Widi Kusuma, aksi korban sempat terekam kamera CCTV.

Dalam rekaman tersebut, peristiwa diketahui pukul 19.58 WIB. Perempuan tersebut telihat berjalan seorang diri, menaiki tangga lantai dua.

Korban langsung berjalan kearah pagar pembatas di depan konter Adidas.

"Dia (korban-red) tidak melompat langsung, tapi dia melangkahi pagar pembatas, baru lompat ke bawah. Korban sempat bergantung di bendera hingga akhirnya terjadi ke lantai dasar," kata Widi.

Sebelum kejadian, lanjut Widi, aksi korban sempat dilihat oleh salah seorang pengunjung yang memberikan peringatan kepada korban agar tidak melompat.

Tapi korban tidak menggubris dan tetap nekad melompat ke bawah. Hingga akhirnya mengalami pendaraan pada bagian kepala belakang.

Korban langsung dilarikan ke UGD RS PMI untuk menjalani perawatan.

"Korban masih hidup, hanya saja dalam keadaan kritis. Saat ini sudah dipindahkan ke ruang ICU," kata Widi.

Menurut Widi, peristiwa tersebut yang pertama kalinya terjadi di Botani Square.

"Ini murni kecelakaan, tidak ada yang mengenal korban, kita juga tidak memiliki identitasnya," kata Widi.

Widi mengatakan, pihaknya menanggung seluruh biaya perawatan korban, mengingat belum adanya identitas keluarga korban.

Untuk mengantisipasi tidak terjadi hal serupa lanjut Widi, pihaknya akan menambah petugas keamanan. Mengingat saat ini jumlah pengunjung cukup banyak menjelang Lebaran.

"Kita akan memperketat pengawasan. Petugas keamanan akan kita tambah, untuk mengantisipasi hal ini," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, korban masih belum sadarkan diri. Dan dirawat di Ruang ICU RS PMI. Belum ada keluarga korban yang melaporkan adanya keluarga korban. (LR/M027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011