New York (ANTARA News) - Harga minyak turun untuk hari kedua Kamis ketika para pedagang memfokus pada kenaikan inventaris AS sementara mengabaikan krisis yang terbayang menyangkut dugaan program tenaga nuklir Iran. Kantor Berita AFP melaporkan harga patokan minyak mentah light sweet yang diperdagangkan 1,88 dolar lebih rendah di New York Mercantile Exchange berakhir pada 64,68 dolar per barel. Sebelumnya di London kontrak utama minyak mentah Brent Laut Utara untuk pengiriman Maret turun 1,32 menjadi 63,71 dolar per barel. Harga telah turun lebih dari dua dolar sejak Departemen Energi AS mengatakan Rabu bahwa stok minyak mentah dan bensin meningkat selama minggu silam. Harga New York turun lebih dari tiga dolar sejak Senin, ketika kontrak patokan ditutup pada 68,35 dolar. Stok minyak mentah AS kira-kira 10 persen lebih tinggi daripada stok sebelumnya setahun yang lalu, menurut laporan mingguan departemen energi. Tambah lagi, keputusan OPEC minggu ini untuk membiarkan output mendekati ketinggian selama 25 tahun dan pengumuman Nigeria bahwa pihaknya akan memiliki ekstra output paling tidak 500.000 barel per hari mulai pertengahan 2006 menyiratkan bahwa pasar kini terbanjiri pasokan, analis Fimat Mike Fitzpatrick mengatakan. Namun para pedagang juga memalingkan perhatian mereka dari pertemuan darurat Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Wina Kamis yang mendiskusikan sebuah proposal agar mengajukan Iran kepada Dewan Keamanan PBB menyangkut pengaktifan kembali pekerjaan pengayaan uraniumnya, yang AS katakan dimaksudkan untuk mengembangkan senjata nuklir. Teks draf penyerahan tersebut merupakan kompromi antara keinginan AS bagi tindakan dewan segera terhadap Iran, dan tuntutan Rusia bagi waktu sebulan, sampai pertemuan IAEA mendatang Maret. Pertemuan ditunda Kamis tanpa suatu pembicaraan tetapi masalah tersebut akan dibahas lagi Jumat. Namun bahkan jika masalah itu dibicarakan oleh dewan, mungkin akan menunggu hingga Maret untuk mengambil tindakan. "Pasar membuang banyak kekawatiran tentang Iran dan kembali berfokus pada pasokan melimpah," kata Phil Flynn, seorang analis pada Alaron Trading. "Saya pikir pasar mengatakan: baik, mari kita bicarakan dengan logis, akan ada enam minggu dengan banyak perundingan dan ini sesuai dengan kepentingan keuangan keduanya untuk ... menyelesaikan pertikaian ini." "Pasar mengharapkan sekali bahwa kami dapat menemukan solusi diplomatik untuk keluar dari krisis ini," Flynn mengatakan. Sementara itu, sebuah tanker penuh muatan lebih dari 100.000 barel minyak mentah dan bensin terdampar Kamis di pantai Alaska, Penjaga Pantai AS mengatakan. Tanker Seabulk Pride terdampar dekat semenanjung Kenai setelah lepas dari tambatannya saat bongkar muat tetapi tidak ada laporan segera tentang tumpahan minyak, pihak berwenang AS mengatakan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006