Surabaya (ANTARANews ) - Diprediksi uang sebanyak Rp13 triliun akan "berputar" di Jawa Timur selama arus mudik Lebaran 2011.

"Selama arus mudik di Jatim, aliran uang dan pemudik menuju desa juga meningkat," kata pakar statistik ITS Kresnayana Yahya di Surabaya, Senin.

Menurut perhitungan statistik, sedikitnya uang senilai Rp13 triliun "berputar" di Jatim dan sekitar 27 juta jiwa akan "bergerak" untuk mudik.

"Rinciannya, dua juta jiwa bergerak dari Surabaya ke kota/kabupaten di Jatim dan sisanya sekitar 25 juta jiwa bergerak antara kota dan kabupaten di Jatim," katanya.

Pemudik sebanyak itu akan membawa uang bergerak ke berbagai daerah yang jumlahnya diperkirakan Rp13 triliun.

"Lebih dari itu, beban jalan di Jatim juga akan ditambah pemudik dari luar Jatim yang masuk ke Jatim sekitar lima juta jiwa," katanya.

Kelima juta pemudik dari luar Jatim itu setengahnya dari daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan sisanya dari luar pulau seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.

"Untuk pemudik dari Jatim yang ke luar provinsi sekitar 5-6 juta jiwa. Pergerakan itu didominasi menuju ke provinsi sebelah barat yakni Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat," katanya.

Dari pergerakan saat arus mudik itu, diperkirakan ada peningkatan transaksi harian di Jatim sebesar 30 persen, padahal saat hari normal ada sekitar Rp10 triliun uang "berputar" di Jatim.

"Saat musim mudik lebaran, potensi perputaran uang di Jatim akan meningkat mencapai Rp13 triliun," kata dosen Fakultas MIPA ITS itu.

Ia menjelaskan peningkatan jumlah uang yang beredar itu didukung oleh tingginya pertumbuhan ekonomi. Saat ini pertumbuhan ekonomi di Jatim mencapai lebih dari 6,7 persen, sehingga jumlah uang yang beredar akan meningkat dua kali lipat setahun.

"Perputaran uang akan terus meningkat setiap tahun, setidaknya 10-15 persen jumlah uang di Jatim akan terus meningkat, meskipun dari jumlah penduduknya tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan," katanya.

Tingginya perputaran dan jumlah uang masuk ke Jatim juga disumbangkan oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang kampung.

"Paling tidak, ada 300 ribu TKI yang akan pulang ke Jatim. Jika diambil rata-rata satu orang TKI membawa Rp10 juta, maka ada Rp3 triliun uang yang masuk," katanya.

Meskipun jumlah TKI itu kecil jika dibandingkan dengan penduduk Jatim secara keseluruhan, tetapi jumlah uang yang dibawa cukup besar, apalagi para TKI sudah mulai masuk Jatim pada minggu ini.

"Dari uang Rp13 triliun itu hanya 10 persen yang akan berubah wujud menjadi investasi seperti pembelian tanah, sawah maupun logam mulia, karena 90 persen untuk konsumsi," katanya.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyiapkan dana (untuk pecahan kecil) sekitar Rp4,09 triliun dan ditambah cadangan sebanyak Rp2,6 triliun untuk "perputaran" selama mudik Lebaran 2011. (E011)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011