Pertumbuhan ekonomi melalui sektor perdagangan tidak dapat dilakukan oleh para pelaku usaha sendirian.
Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk terus melakukan terobosan dan membuka akses perdagangan ke berbagai daerah, sebab berdampak pada pertumbuhan produksi UMKM dan meningkatkan ekonomi warga.

"Pertumbuhan ekonomi melalui sektor perdagangan tidak dapat dilakukan oleh para pelaku usaha sendirian, tetapi harus difasilitasi pemerintah, terutama akses untuk perluasan pemasarannya," ujar La Nyalla, saat reses di Surabaya, Sabtu.

La Nyalla juga mendukung langkah Pemprov Jatim untuk terus mengakselerasi perdagangan Jatim ke berbagai daerah lewat misi dagang dan investasi.

"Saya kira langkah itu sangat inovatif dan akan berpengaruh besar untuk mempercepat pulihnya ekonomi. Pada sisi lain, pasar produk semakin berkembang yang pada akhirnya membuka lapangan kerja baru,” kata La Nyalla.

La Nyalla meminta para pelaku UMKM untuk memanfaatkan akses perdagangan tersebut, dengan berkreasi dan berinovasi menambah item produksi yang menarik bagi konsumen.

"Artinya ada sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha. Ini nantinya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya menegaskan.

Ia berharap, peluang-peluang lain juga bisa dikembangkan. Tidak hanya UMKM, namun juga sektor lainnya juga sangat prospektif.

"Sebenarnya terbuka lebar peluang lain, seperti sektor pertanian dan industri manufaktur. Kita berharap pelaku usaha memanfaatkannya secara optimal," katanya.

Sebelumnya ratusan pelaku usaha (UMKM) dua provinsi, Jatim dan Sulawesi Tengah, bertemu di Kota Palu dalam event Misi Dagang dan Investasi.

Misi dagang diikuti oleh organisasi pelaku usaha, yaitu Kadin, HIPMI dan IWAPI Jatim yang melakukan penandatanganan MoU dengan Kadin, HIPMI dan IWAPI Sulteng.

Berdasarkan data Pemprov Jatim, misi dagang di Sulteng menghasilkan transaksi Rp104,91 miliar.
Baca juga: Gubernur Jatim minta penguatan misi dagang ke luar provinsi

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022