Kairo (ANTARA News) - Mesir hari Senin mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai pemerintah sah Libya ketika kelompok pemberontak itu mengepung kompleks Muammar Gaddafi di Tripoli, kata Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Amr.

"Dengan senang hati pada kesempatan bersejarah ini saya mengumumkan bahwa Mesir mengakui rejim baru di Libya dan Dewan Transisi Nasional yang mewakilinya," katanya pada jumpa pers bersama dengan Abdel Moneim al-Huweini, utusan khusus NTC untuk Kairo dan Liga Arab.

Mesir, tetangga timur Libya, sejauh ini menahan diri untuk mengakui pemberontak Libya, yang mengangkat senjata beberapa hari setelah pemberontakan Mesir mengakhiri kekuasaan tiga dasawarsa Presiden Hosni Mubarak.

Amr mengatakan, pemerintahnya akan menyerahkan kantor perwakilan Libya untuk Liga Arab dan Kedutaan Besar Libya di Kairo kepada Huweini.

Pengumuman itu disampaikan beberapa jam setelah Liga Arab mengungkapkan solidaritas penuh kepada pemerintah pemberontak Libya namun belum mengumumkan mengakui NTC, yang dipimpin oleh Mustafa Abdel Jalil, mantan menteri kehakiman Gaddafi.

Sejumlah negara yang telah mengakui kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai perwakilan sah rakyat Libya adalah Turki, Uni Emirat Arab (UAE), Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Gambia, Italia, Yordania, Malta, Qatar, Senegal, Spanyol dan AS.

Dewan itu, yang mengatur permasalahan kawasan timur yang dikuasai pemberontak, sejauh ini melobi keras untuk pengakuan diplomatik dan perolehan dana untuk mempertahankan perjuangan berbulan-bulan dengan tujuan mendongkel pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Negara-negara besar yang dipelopori AS, Prancis dan Inggris membantu mengucilkan Gaddafi dan memutuskan pendanaan dan pemasokan senjata bagi pemerintahnya, sambil mendukung dewan pemberontak dengan tawaran-tawaran bantuan.

Kelompok pemberontak dikabarkan telah memasuki Tripoli dan kejatuhan rejim Gaddafi di ambang pintu.

Libya hingga kini digempur pasukan internasional sesuai dengan mandat PBB yang disahkan pada 17 Maret.

Sebanyak 21 kapal NATO berpatroli aktif di Laut Tengah sebagai bagian dari penegakan embargo senjata terhadap Libya.

Aliansi 28 negara itu sejak 31 Maret juga memimpin serangan-serangan udara terhadap pasukan darat rejim Gaddafi.

Resolusi 1973 DK PBB disahkan ketika kekerasan dikabarkan terus berlangsung di Libya dengan laporan-laporan mengenai serangan udara oleh pasukan Gaddafi, yang membuat marah Barat.

Selama beberapa waktu hampir seluruh wilayah negara Afrika utara itu terlepas dari kendali Gaddafi setelah pemberontakan rakyat meletus di kota pelabuhan Benghazi pada pertengahan Februari. Namun, pasukan Gaddafi kemudian dikabarkan telah berhasil menguasai lagi daerah-daerah tersebut.

Ratusan orang tewas dalam penumpasan oleh pasukan pemerintah dan ribuan warga asing bergegas meninggalkan Libya pada pekan pertama pemberontakan itu.

Gaddafi (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa. Gaddafi bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak.

Aktivis pro-demokrasi di sejumlah negara Arab, termasuk Libya, terinspirasi oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir yang berhasil menumbangkan pemerintah yang telah berkuasa puluhan tahun, demikian dilaporkan AFP.

(SYS/M014)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011