Untuk nelayan kecil saya harap tidak melaut karena gelombang sangat tinggi. Berbahaya. Jika pun terpaksa alangkah baiknya melaut di tempat yang aman yang tinggi gelombangnya normal,
Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika meminta kepada seluruh pelaku pelayaran di perairan Sulawesi Tenggara agar mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi hingga Maret 2022.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari Sugeng Widarko di Kendari, Ahad mengatakan berdasarkan hasil analisa pihaknya, tinggi gelombang di perairan Sultra mencapai 1,5 sampai 2 meter bahkan pada wilayah perairan tertentu tinggi gelombangnya bisa mencapai 4 meter.

"Untuk nelayan kecil saya harap tidak melaut karena gelombang sangat tinggi. Berbahaya. Jika pun terpaksa alangkah baiknya melaut di tempat yang aman yang tinggi gelombangnya normal," katanya.

Dijelaskan, gelombang tinggi di Sultra dipicu tekanan rendah yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi itu memicu pertemuan angin yang menyebabkan kecepatan angin di daerah sekitarnya meningkat sehingga menyebabkan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di perairan Sultra.

Sementara untuk pelaku jasa transportasi laut, Sugeng menyarankan agar nakhoda kapal memperhatikan kondisi cuaca sebelum beroperasi. Pastikan mendapatkan informasi yang akurat dari BMKG guna menghindari kemungkinan buruk terjadi.

“Kalau kapal penumpang itu awak kapalnya atau nakhodanya lebih tahu. Kapal penumpang kan bobotnya lebih besar. Tapi khusus kapal Ferry harus lebih berhati-hati karena gelombang sangat tinggi. Jika kondisi cuaca dan gelombang tinggi sebaiknya menunda perjalanan demi keselamatan bersama," ujar Sugeng.

Ia menyebut, potensi gelombang tinggi di Sultra dapat terjadi di bagian Selatan mulai perairan Menui, Baubau, Wakatobi dan sekitarnya.

"Tinggi gelombang bervariasi mulai dari 1,5 sampai 2 meter. Bahkan pada wilayah perairan tertentu tinggi gelombang bisa mencapai 4 meter," jelas Sugeng.

Berdasarkan hasil pengamatan, pihaknya memprediksi gelombang tinggi di Sultra akan berlangsung hingga Maret mendatang.

Untuk itu pihaknya mengimbau kepada para pelaku pelayaran dan nelayan agar selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan gelombang tinggi.

Baca juga: Enam daerah di Sulawesi Tenggara berpotensi diguyur hujan lebat

Baca juga: BMKG Sultra: Waspada bencana hidrometeorologi dampak cuaca ekstrem


 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022