Cakupan dosis kedua dan lansia akan dipercepat agar indikatornya mirip dengan di Jawa
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah segera mempercepat vaksinasi COVID-19 dosis kedua dan penyuntikan vaksin untuk kelompok lanjut usia di luar Jawa-Bali guna menekan tingkat penularan virus Corona, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Cakupan dosis kedua dan lansia akan dipercepat agar indikatornya mirip dengan di Jawa,” kata Airlangga yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa-Bali dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Pusat Studi G20 diharapkan jadi pusat penelitian penanganan isu global

Airlangga mengatakan masih terdapat provinsi di luar Jawa-Bali yang tingkat vaksinasi dosis pertama masih di bawah 70 persen, vaksinasi dosis kedua di bawah 50 persen.

Provinsi dengan vaksinasi dosis pertama di bawah 70 persen adalah Maluku, Papua dan Papua Barat.

Kemudian, provinsi dengan vaksinasi dosis kedua di bawah 50 persen adalah Sulawesi Tengah, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga pantau vaksinasi anak di SD 158 Pekanbaru

“Sementara untuk booster (dosis vaksin penguat) masih di bawah 10 persen,” ujarnya.

Secara keseluruhan, kasus COVID-19 harian di luar Jawa-Bali masih mengalami kenaikan. Total kasus di luar Jawa-Bali berkontribusi 31,7 persen dari kasus nasional atau sebesar 183.484 kasus.

Sementara dari indikator keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR), rata-rata BOR rumah sakit (RS) di luar Jawa-Bali sebesar 30 persen.

Baca juga: Menko Airlangga Hartarto pertimbangan insentif seniman pedalangan

“Sumatera Utara dengan kasus aktif 23.563 kasus, BOR-nya masih 35 persen dengan (tempat tidur) konversi 20 persen. Kalimantan Timur kasus aktif 19.573 kasus, BOR 41 persen, konversi 24 persen, Sulawesi Selatan kasus aktif 18.954, BOR 29 persen dan konversi 23 persen," kata Airlangga.

Secara keseluruhan, kata Airlangga, rata-rata BOR di luar Jawa-Bali sebesar 30 persen, masih di bawah nasional 36 persen.

Baca juga: Satgas: Ada kemungkinan sistem gelembung terus diterapkan di Indonesia

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022