Semarang (ANTARA News) - Wahana permainan air "Water Blaster" Semarang bermanfaat untuk anak-anak autis dan mereka yang berkebutuhan khusus lainnya "unjuk gigi", menampilkan kebolehannya, sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Anak-anak berkebutuhan khusus tersebut didaulat petugas wahana permainan itu untuk memamerkan bakat dan talenta yang dimilikinya, seperti band kolaborasi yang mendapatkan giliran pertama menunjukkan keterampilannya bermain musik.

Di panggung yang berlatarkan beragam wahana permainan air, band yang beranggotakan enam anak penyandang tunanetra, tunagrahita, tunarungu, dan tunawicara itu menyanyikan berbagai lagu pop yang sedang populer.

Billy, personel band penyandang tunanetra terlihat sangat antusias memainkan tuts-tuts keyboard, mengiringi permainan musik kawan-kawannya melahap lagu, seperti "Kenangan Terindah" milik grup band Samson.

Tak hanya band kolaborasi, band lainnya yang beranggotakan anak-anak autis tak ketinggalan ikut menampilkan kebolehannya bermain musik. Tak kurang puluhan lagu yang juga berirama pop dimainkan oleh anak-anak itu.

Sebagai vokalis, Kharisma Rizki Pradana, bocah penyandang autis yang kerap tampil di berbagai acara televisi mampu memikat penonton dengan suaranya yang khas dan tingkahnya yang enerjik tampil di panggung.

Berbagai lagu pop, seperti "Tobat Maksiat" dan "Yang" milik grup band Wali, "Empat Mata"-nya band Bagindas, sampai dengan lagu band Geisha bertitel "Remuk Jantungku" dimainkan secara apik oleh kedua band anak-anak itu.

Asisten Manager "Water Blaster" Semarang, Retno Tunjungsari, mengatakan, pihaknya sengaja berbagi keceriaan dan kebahagiaan dengan mengajak anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Semarang lewat acara tersebut.

"Seluruh anak-anak yang kami undang datang ke sini adalah murid-murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang asuhan Pak Ciptono, beserta anak-anak penderita hidrosefalus dari Wisma Kasih Bunda," katanya.

Ia menyebutkan jumlah anak-anak berkebutuhan khusus tersebut sekitar 280 anak, ditambah sekitar 46 anak penyandang hidrosefalus, namun memang tidak semua menampilkan bakat dan talentanya di panggung.

Selain bakat bermusik, kata dia, anak-anak berkebutuhan khusus itu juga didaulat menampilkan talentanya di bidang lain, seperti peragaan busana dan menari.

Hal itu, katanya, menunjukkan bahwa mereka memiliki kelebihan yang luar biasa.

"Kami ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa anak-anak berkebutuhan khusus ini memiliki bakat dan talenta yang luar biasa dan harus diapresiasi, tidak kalah dibanding anak-anak normal lainnya," katanya.

Ia mengatakan, lewat acara bertajuk "Nikmatnya Berbagi di Bulan Suci" itu ditampilkan anak-anak luar biasa yang memiliki talenta, sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-3 "Water Blaster" Semarang.
(U.KR-ZLS/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011