Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa meminta mantan perdana menteri Inggris Tony Blair untuk mempromosikan Indonesia sebagai salah satu tempat yang mudah dalam berinvestasi.

"Dia akan menyampaikan pada koleganya di sana, bahwa Indonesia tempat terbaik untuk investasi, itu yang disampaikan," ujarnya seusai menerima kunjungan Tony Blair di Jakarta, Selasa.

Hatta mengatakan kunjungan Blair kali ini bukan merupakan kunjungan kenegaraan, melainkan kunjungan dalam kapasitas pribadi.

Namun, dalam pertemuan tersebut Hatta menceritakan potensi pembangunan ekonomi masa depan Indonesia, termasuk mengenai pengembangan infrastruktur, konektivitas, teknologi serta perlakuan terhadap investor.

"Tony Blair di sini dalam kapasitas kunjungan pribadi. Dia sudah cukup lama atau beberapa hari pergi ke pulau di Indonesia bisa dikatakan berlibur. Tapi, tadi kami berdiskusi panjang khususnya soal Indonesia. Dia mengatakan, Indonesia memiliki masa depan yang sangat baik," ujarnya.

Hatta juga menceritakan megaproyek Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi (MP3EI) termasuk pemberian `tax holiday` serta permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan rencana ini.

"Dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki satu masterplan yang bagus, arah yang jelas. Tapi dia juga mengatakan pada saya memang dengan infrastruktur seperti kita ini tidak mudah, namun dia yakin kita bisa mengatasinya," ujarnya.

Menurut Hatta, Blair juga bertanya mengenai kapasitas teknologi, pembebasan lahan serta infrastruktur dan tantangan lain yang dihadapi Indonesia.

"Kita `sharing` saja bagaimana membangun satu infrastruktur, di Inggris pun kata dia tidak gampang. Dan dia menanyakan bagaimana tentang pembebasan lahan. Dan saya katakan itulah salah satu tantangan saya dalam membangun infrastruktur, dan itu terjadi di dunia mana pun. Dia mengatakan pentingnya kapasitas teknologi," ujarnya.

Hatta mengatakan Indonesia telah menyiapkan pembangkit di daerah Indonesia timur dengan menggunakan energi terbarukan dari daerah setempat sebagai salah satu upaya pengembangan pembangunan berbasis teknologi.

Ia menjelaskan Blair tidak menawarkan suatu komitmen investasi karena memang kunjungan ini bukan merupakan kunjungan resmi.

"Karena kunjungan pribadi, mantan perdana menteri ini tidak ingin vulgar. Indonesia saat ini sangat baik, tujuan investasi, salah satu negara demokrasi yang memiliki kemajuan dan ingin memperbaiki regulasinya," kata Hatta.

(T.S034/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011