Banda Aceh (ANTARA News) - Masyarakat wilayah "Provinsi Aceh Leuser Antara" mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) untuk melihat secara langsung potensi sumber daya yang terdapat di daerah dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. "Kami akan segera mengantar surat undangan kepada Presiden Yudhoyono dan 12 duta besar negara sahabat di Jakarta," kata Kepala Humas Komite Persiapan Pembentukan Provinsi (KP3) ALA, HM Iwan Gayo di Banda Aceh, Minggu. Menurut dia, undangan masyarakat itu dimaksudkan agar Kepala Negara mengetahui dan mendengar aspirasi rakyat secara langsung mengenai pembentukan provinsi ALA. Masyarakat daerah lima kabupaten menunggu terwujudnya pebentukan provinsi ALA, katanya. Provinsi ALA sudah dideklarasikan beberapa waktu lalu di Jakarta. Masyarakat dari Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara dan Kabupaten Aceh Singkil sekarang sedang menanti suara DPR. "Jadi keinginan itu murni dari masyarakat dan bukan rekayasa," katanya, sambil memperlihatkan ratusan ribu tanda tangan rakyat yang dijilid rapi sebagai bukti bahwa aspirasi tersebut benar datang dari hati nurani masyarakat. Untuk itu, dia mengharapkan semua pihak ikut memberi dukungan guna mempercepat tercapainya keinginan masyarakat daerah itu. Pemekaran ini dimaksudkan untuk mempermudah pelayanan masyarakat dalam program pembangunan, ujarnya. Iwan Gayo, yang juga penulis "Buku Pintar", mengatakan persiapan pendirian provinsi ALA sudah lama dilakukan, termasuk lambangnya yang bertuliskan "Serambi Madinah" dan kantor gubernur sementara di Kabupaten Aceh Tengah, Takengon. "Kami sudah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung bagi operasional kantor gubernur di Aceh Tengah. Itu sifatnya sementara. Nanti akan kita bahas lebih lanjut mengenai lokasi representatif kantor gubernur Provinsi ALA," katanya. Potensi SDA Terkait dengan sumber daya alam (SDA) di wilayah provinsi ALA sebagian besar dari sektor perkebunan seperti kopi, jeruk manis, kemiri, kentang dan hampir berbagai komoditi dapat bersahabat dengan tanah di daerah tersebut. Potensi lahan masih dimungkinkan untuk dikembangkan para investor sesuai dengan kekayaan sumber daya alam wilayah ini. Sangat dimungkinkan bila dikembangkan agrobisnis dan agrowisata seperti yang dilakukan di provinsi lainnya. "Kekayaan alam yang terdapat di daerah ini merupakan anugerah Allah SWT kepada manusia. Ini harus dikelola dan diberdayakan secara baik bagi kemakmuran rakyat, sehingga nanti Insya Allah upaya peningkatan kesejahteraan akan tercapai," ujarnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006