kapal tenggelam sekitar tiga mil dari daratan Idi Rayeuk
Banda Aceh (ANTARA) - Sembilan nelayan yang merupakan awak Kapal Motor Sumber Kharisma asal Belawan, Sumatera Utara, diselamatkan personel TNI AL bersama nelayan Aceh setelah kapal mereka ditabrak kapal tanker di Selat Malaka.

Komandan Pos TNI Angkatan Laut Idi Rayeuk Letda Laut (E) Mustamin di Aceh Timur, Senin, mengatakan kejadian tersebut terjadi di titik 16 mil dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Aceh Timur, Minggu (27/2) sekira pukul 05.00 WIB.

"Meskipun kapal mereka tenggelam, namun sembilan awak kapal tersebut diselamatkan nelayan bersama TNI AL dari Lanal Lhokseumawe melalui Posal Idi Rayeuk," kata Letda Laut (E) Mustamin.

Sembilan nelayan asal Sumatera Utara yang diselamatkan tersebut yakni Maraluddin Nasution (51), nahkoda, Likik (48), kepala kamar mesin.

Selanjutnya, Ridwan Nasution (32), Parluhutan Harahap (24), Sumarsono (62), Andy Baramuli Saragih (23), Hotmauli Nababan (36) Kusmayadi (38), dan Deni Saputra (28).

Baca juga: Kapal motor tertabrak kapal tanker, 2 nelayan Aceh Timur hilang
Baca juga: Pemkab Aceh Barat serahkan ke Polda Aceh kasus kapal nelayan ditabrak

Letda Laut (E) Mustamin mengatakan nelayan asal Belawan, Sumatera Utara, itu dievakuasi menggunakan kapal nelayan Idi dan Peureulak karena kapal patroli Pos Angkatan Laut Idi Rayeuk berisiko menghadapi ketinggian ombak dengan jauh sekitar 16 mil.

"Sembilan nelayan tersebut sempat terombang-ambing di laut. Mereka dievakuasi kapal nelayan Idi dan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur ke Pos Angkatan Laut Idi Rayeuk di Kompleks PPN Idi, Aceh Timur," kata Letda Laut (E) Mustamin.

Letda Laut (E) Mustamin mengatakan Kapal Motor Sumber Kharisma ditabrak kapal tanker saat sedang lego jangkar di Selat Malaka, persisnya perairan di Ujung Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Kapal tanker itu bergerak dari arah timur ke barat. Tabrakan tersebut mengakibatkan bagian belakang Kapal Motor (KM) Sumber Kharisma mengalami retak dan lambungnya bocor.

"Setelah ditabrak, KM Sumber Kharisma sempat bergerak menuju arah daratan terdekat. Beberapa jam kemudian, kapal tidak bisa bergerak lagi karena mesin mati. Tidak lama kemudian, kapal tenggelam sekitar tiga mil dari daratan Idi Rayeuk," kata Letda Laut (E) Mustamin.

Baca juga: Ditabrak kapal LCT, Nahkoda kapal nelayan hilang di perairan Serang

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022