Bakauheni (ANTARA News) - Kapolda Lampung Brigjen Pol Sulistyo Ishak berjanji akan menindak tegas para calo yang beraksi di Terminal Pelabuhan Bakauheni karena mengganggu kenyamanan para pemudik.

"Penumpang jangan sampai dipaksa dan ditarik-tarik saat berada di terminal," katanya di Bakauheni, Rabu, saat meninjau dan berdialog dengan sejumlah pengusaha angkutan di pelabuhan tersebut.

Kapolda didampingi Kapolres Lampung Selatan AKBP Bahagia Dachi mengatakan jika aksi tersebut masih ada, pihak kepolisian tidak akan memberikan simpati lagi dan langsung akan menangkap dan memproses mereka secara hukum karena telah mengganggu kenyamanan pemudik.

Ia juga berharap penumpang diberikan kebebasan memilih angkutan yang dikehendakinya sesuai daerah tujuan yang diinginkan tanpa ada paksaan dari pengusaha angkutan atau pun para calo tersebut.

"Kami akan menindak tegas jika ada aksi tersebut karena tidak mengindahkan imbauan ini," katanya.

Ia menambahkan, tindakan tegas ini diambil karena masih banyak keluhan penumpang yang mengaku kurang nyaman dengan aksi percaloan dengan pemaksaan di terminal pelabuhan tersebut.

Sejumlah pengguna jasa penyeberangan sebelumnya mengharapkan petugas menertibkan para calo di Terminal Pelabuhan Bakauheni yang cukup meresahkan penumpang.

"Para calo sering memaksa dan menarik barang penumpang yang baru turun dari kapal dengan kasar," kata Ratna, seorang pemudik yang berada di pelabuhan tersebut.

Ia mengaku para calo tersebut terkadang berperilaku kasar jika penumpang tidak menjawab saat ditanya tujuannya, karena jika menjawab langsung digiring ke kendaraan yang tidak diinginkan penumpang.

"Para calo terkadang sudah menanti ketika penumpang baru turun dari tangga kapal," katanya.

Penumpang lainnya, Sayekti, mengatakan memang di terminal tersebut masih marak aksi percaloan yang meresahkan penumpang.

Ia mengatakan, para calo akan lebih marak lagi menjelang Lebaran karena jumlah penumpang membeludak hingga tidak lagi dapat dipantau oleh petugas keamanan yang telah ditempatkan di sejumlah titik pelabuhan. (ANT048/E005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011