New York (ANTARA) - Kurs dolar AS bergerak lebih tinggi pada akhir perdagangan pada Senin (Selasa pagi, WIB) karena ketegangan atas situasi Ukraina yang masih terus berlanjut.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama dunia naik sebesar 0,09 persen menjadi 96,7010.

Pada akhir perdagangan di New York, kurs euro turun menjadi 1,1226 dolar AS dari 1,1266 dolar AS di sesi sebelumnya, dan nilai tukar pound Inggris naik menjadi 1,3419 dolar AS dari 1,3410 dolar AS, sementara dolar Australia naik menjadi 0,7264 dolar AS dari 0,7232 dolar.


Baca juga: Dolar melonjak di Asia setelah Rusia melaporkan serangan dari Ukraina
Baca juga: Dolar jatuh, investor lihat risalah bank sentral AS kurang "hawkish"



Dolar AS dibeli sebesar 114,88 yen Jepang, lebih rendah dari 115,59 yen Jepang pada sesi sebelumnya, sedangkan terhadap franc Swiss turun menjadi 0,9167 dari sebelumnya 0,9263 franc Swiss, dan selanjatnya turun menjadi 1,2690 dolar Kanada.

“Pelaku pasar mulai memperhitungkan dampak sanksi yang diberikan Barat terhadap Rusia,” kata sejumlah analis.

Amerika Serikat bersama dengan Eropa dan sekutu lainnya, pada Sabtu (26/2) mengeluarkan pernyataan bersama yang akan menghapus beberapa bank Rusia dari SWIFT (Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication) atau sistem pembayaran yang digunakan untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional, sebagai tanggapan atas operasi militer Moskow di Ukraina.



Baca juga: Dolar jatuh, investor pantau sanksi terhadap Rusia dan data inflasi AS
Baca juga: Dolar melonjak dekati tertinggi 2-tahun karena Rusia serang Ukraina
Baca juga: Dolar sedikit melemah karena investor pertimbangkan skenario Ukraina


Penerjemah: Royke Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022