...Jadi peluncuran paket stimulus ketiga masih belum dapat dipastikan...
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pasar modal, Ifan Kurniawan, memperkirakan bank Sentral AS (The Fed) akan meluncurkan paket stimulus ketiga atau Quantitative Leasing tiga (QE3) dalam upaya memulihkan kepercayaan pasar.

QE3 yang akan diluncurkan itu juga untuk mendorong ekonomi tumbuh lebih besar, meski ada resiko dalam peluncuran program tersebut, katanya, di Jakarta, Kamis.

Menurut Kurniawan yang juga analis PT First Asia Capital, kekhawatiran timbul sejalan peluncuran program QE3 itu; maka harga komoditas akan bergerak naik, yang pada gilirannya akan meningkatkan laju inflasi sebagaimana terjadi pada peluncuran QE2.

Harga komoditas yang memicu inflasi adalah minyak mentah, gandum dan bahan pangan lainnya, katanya.

Kondisi itu, lanjut dia maka program penerbitan obligasi pemerintah di pasar tidak akan banyak diminati pelaku karena khawatir ekonomi AS yang masih tak menentu.

"Jadi peluncuran paket stimulus ketiga masih belum dapat dipastikan," ucapnya.

Hal ini, menurut dia sangat menguntungkan Indonesia, karena investor asing akan kembali masuk ke pasar domestik menginvestasikan.

Investasi asing diperkirakan akan meningkat lebih besar, karena pasar domestik itu masih sangat menjanjikan, ujarnya.

Menurut dia, apabila investasi asing di pasar meningkat, maka ekonomi nasional diperkirakan akan dapat tumbuh lebih tinggi.

Selama ini pasar masih khawatir ekonomi Indonesia sulit untuk dapat mencapai angka tujuh persen, karena infrastruktur masih belum banyak diharapkan.

Besarnya arus dana asing yang masuk itu diharapkan dapat dimanfaatkan pemerintah untuk investasi jangka panjang, tuturnya. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011