Merak (ANTARA News) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak pada lima hari sebelum (H-5) Idul Fitri mengoperasikan 26 kapal jenis roll on roll of (roro) untuk penyeberangan dari maupun ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, .

"Hari ini kami mengoperasikan 26 kapal untuk melayani pemudik yang datang pada H-5 atau tanggal 25 Agustus," kata Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Zailis Anas, Kamis.

Dia menjelaskan, saat ini kondisi Pelabuhan Merak masih normal, atau belum terlihat adanya peningkatan jumlah pemudik yang signifikan. "Masih normal, tidak ada antrean kendaraan," katanya.

Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane, secara terpisah  mengatakan bahwa lonjakan arus penumpang diperkirakan pada tiga hari sebelum (H-3) Idul Fitri. "Prediksi kami lonjakan penumpang akan terjadi pada H-3 mendatang," katanya.

Berdasarkan data produksi di PT ASDP Merak, 26 kapal roro yang beroperasi itu diantaranya, KMP Jatra III, Jatra I, Windu Karsa P, Mufidah, Jatra II, Windu Karsa Dwitya, SMS Kertanegara, Prima Nusantara, Mitra Nusantara, Menggala, Titian Murni.

Selain itu, KMP BSP 3, Victorius 5, Panorama, Jagantara, Nusa Agung, Duta Banten, Bontang Exspress II, Raja Basa, BSP 2, Titian Nusantara, Dharma Kencana IX, Dharma Ferry IX, dan Gelis Rauh, Kalibodri.

Data ASDP Merak juga mencatat ada tiga kapal bantuan tidak berfungsi atau beroperasi, dua diantaranya sedang menjalani perawatan seperti Raja Enggano, Pulo Telo, dan, sedangkan satunya lagi masuk galangan akibat perbaikan atau docking yakni Rodhita.

Selain itu, ada 12 kapal reguler yang ada di lintasan Merak - Bakauheni juga tidak berfungsi, diantaranya tujuh kapal menjalani perawatan, seperti, Nusa Jaya, Nusa Dharma, Nusa Bahagia, Nahuga Jaya, Nusa Mulia, BSP U dan Tribuana, HM Baruna.

Sementara itu, kapal yang rusak hanya satu kapal KMP Laut Teduh 2, dan yang dalam perbaikan (docking) ada empat kapal yaitu, KMP Royal Nusantara, Nusa Setia, Bahuga P dan Mustika Kencana. Dengan demikian kapal yang tidak beroperasi seluruhnya ada 16 unit. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011