London (ANTARA News) - Kebun binatang Praha atau "Zoo Praha" berhasil mengembangbiakkan komodo di luar habitat aslinya di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur.

Sebanyak lima telur komodo yang berada di kebun binatang Praha itu menghadiahkan dua anak dan lima anak komodo lainnya di bulan Agustus, demikian Sekretaris Ketiga Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Praha Arif Sulaksono dalam keterangannya kepada ANTARA London, Jumat.

Pemerintah Republik Indonesia mengirim komodo bernama Aranka dan pasangannya Leonardo kepada Presiden Ceko di Praha tahun 2004 sebagai cerminan hubungan bilateral RI-Ceko yang terus meningkat.

Komodo yang disebut sebagai The world`s Largest Dragon telah berhasil dikembangbiakan pertama kali di Eropa Tengah oleh tim kebun binatang Praha pada 2007.

Tim pengembangbiakkan reptil di kebun binatang Praha dikepalai kurator Petr Velensky yang dengan ketekunan dan dedikasi penuh telah berhasil mendorong Aranka untuk memberikan banyak keturunan.

Sebanyak tiga anak komodo lahir pada 2007), tujuh anak pada 2009 dan meraih puncak keberhasilan pada 2010 ketika Aranka menurunkan 20 anak komodo.

Sejauh ini jumlah keseluruhan komodo yang berhasil berkembang biak di kebun binatang Praha sebanyak 32 ekor.

Teknik yang digunakan oleh tim untuk mengembangbiakkan komodo berpangkal dari pengalaman dalam mengembangbiakan binatang jenis reptil lain, melalui proses penelitian dan pembelajaran yang memakan waktu cukup lama serta menyesuaikan kondisi tempat tinggal semaksimal mungkin mendekati habitat asli komodo.

Valensky yang telah bekerja selama 30 tahun di kebun binatang Praha menyampaikan keinginan yang sangat besar untuk suatu saat dapat mengunjungi dan melihat langsung habitat asli komodo di Indonesia.

Disebutkan bahwa Kebun binatang Praha bahkan telah mengalahkan keberhasilan kebun binatang di London dan Washington.

Di Washington, betina serupa Aranka hanya berhasil bertelur sebanyak tiga kali dan juga tidak menetaskan banyak anak komodo seperti Aranka.

Setiap tahun kebun binatang Praha didatangi oleh 1,4 juta pengunjung, dan Paviliun Indonesia yang menjadi habitat komodo merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi masyarakat Ceko, demikian Arif Sulaksono. (ZG/M026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011