New York (ANTARA News) - Ratusan Muslim New York Minggu siang melakukan unjukrasa di depan Gedung Perserikatan Bangsa Bangsa, berkaitan dengan pemuatan karitkatur yang menghina Nabi Muhammad SAW oleh koran Denmark dan media-media massa di Eropa. Unjukrasa yang dikoordinir oleh Islamic Circle of North America tersebut diisi dengan orasi, pembentangan spanduk dan pembagian buku-buku. Mereka juga melakukan shalat dzuhur berjamaah di areal terbuka di seberang gedung PBB. "Kita tidak perlu melakukan aksi menakut-nakuti mereka yang telah melakukan penghinaan, tapi kita perlu memberi pemahaman kepada mereka," kata Ghazi Hankhan, salah satu tokoh Muslim dari Council of American Islamic Relationship (CAIR) dalam orasinya pada unjukrasa itu. Ia mendesak suratkabar Denmark Jyllands-Posten dan media lainnya di Eropa yang mencetak ulang karikatur tersebut untuk meminta maaf kepada umat Islam. Sementara itu, Syamsi Ali dari Islamic Center of New York yang menjadi pembicara utama dalam unjukrasa mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam adalah sosok yang lebih dihormati dan dicintai bahkan dibandingkan dengan diri mereka sendiri. "Oleh sebab itu penghinaan tehadap Nabi Muhammad lebih menyakitkan dibanding umat islam itu sendiri yang terhina," kata Syamsi. Meskipun demikian, kata Syamsi, dalam melakukan reaksi atas penghinaan tersebut umat Islam harus tetap memakai cara-cara yang mulia. Ia tidak setuju dengan unjukrasa yang disertai kekerasan atau pembakaran. Mengenai tuntutan permintaan maaf dari koran Denmark, tambahnya, harus disertai jaminan bahwa untuk selanjutnya mereka tidak akan mengulangi penghinaan itu lagi. Unjukrasa yang berlangsung sekitar tiga jam itu berlangsung damai dan tertib, sementara kepolisian New York (NYPD) hanya mengerahkan belasan anggotanya untuk berjaga-jaga. Di antara pengunjukrasa banyak juga kalangan ibu dan anak-anak. Selain menggelar spanduk, mereka juga membagikan buku-buku kepada orang yang lewat mengenai Islam dan figur Nabi Muhammad. (*)

Copyright © ANTARA 2006