...bagi yang melanggar Peraturan Kemenhub tentang batas tarif angkutan. Izin operasionalnya bisa dicabut...
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Fauzi Bowo mengancam mencabut izin operasional bus penumpang yang melanggar ketentuan tarif batas atas angkutan Lebaran 2011. Kesimpulannya: jangan main-main soal tarif bagi bus angkutan Lebaran!

"Sanksi keras bagi yang melanggar Peraturan Kemenhub tentang batas tarif angkutan. Izin operasionalnya bisa dicabut," kata Fauzi Bowo di sela sidak kesiapan operasional dan pelayanan angkutan Lebaran 2011, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu.

Gubenur yang akrab disapa Foke ini didampingi Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Saidal, dan Walikota Jakarta Timur Murdani langsung meninjau sejumlah bus yang akan diberangkatkan ke sejumlah kota di Jawa Barat.

Foke mendapat laporan PO Putra Luragung tujuan Kuningan menaikkan tarif hingga Rp70.000 per penumpang, sementara batas atas hanya sebesar Rp43.000 per penumpang.

"Berdasarkan ketentuan Menhub setinggi-tingginya tarif Rp43.000, tapi di tiket distempel Rp60.000 dan mengutip kepada penumpang sebesar Rp70.000. Ini menyalahi ketentuan dan tidak bisa dibiarkan," tegas Foke.

Ia juga menginstruksikan bus tersebut disita dan tidak bisa dipoerasikan.

Sementara itu, Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan D Basuki mengatakan pihaknya akan terus memantau pelayanan bus yang beroperasi dari terminal itu.

Semua bus kita cermati mulai dari kesiapan mesinnya, uji emisi, pemeriksaan kesehatan supir secara acak, juga soal tarif yang dikenakan kepada penumpang.

"Untuk mengetahui adanya pelanggaran tarif kami melakukan semacam investigasi secara diam-diam. Kami mengirim orang berpura-pura menjadi penumpang, maupun mendapat informasi dari penumpang," kata Basuki.

Selain itu pihaknyua juga akan menindak tegas bus yang menurunkan penumpang di luar wilayahj Terminal Kampung Rambutan.

Ia mengakui praktik menurunkan penumpang sebelum masuk terminal telah menganggu kelancaran arus mudik.

"Banyak pemudik yang mengeluh kesulitan mendapatkan bus yang akan ditumpanginya karena tidak tersedia di terminal," ujar Basuki.

Padahal menurutnya, data jumah calon penumpang dan bus yang keluar masuk melalui Terminal Kampung Rambutan merupakan patokan untuk menentukan tambahan bus cadangan.

Menurutnya, hingga H-3 Lebaran 2011 (27/8) jumlah pemudik melalui Kampung Rambutan mencapai 67.964 orang, meningkat sekitar 13 persen dibanding H-3 Lebaran 2010 sebesar 63.209 orang.

"Secara keseluruhan jumlah penumpang mengalami peningkatan," ujarnya.

Menurut Basuki, hingga H-3 Lebaran 2011 ini seluruh penumpang yang diberangkatkan diangkut dengan 3.052 bus, sedangkan sebelumnya sekitar 3.036 bis.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut ia menambahkan, pihaknya sudah mengerahkan bus cadangan dan bus bantuan sebanyak 17 bus.

"Hingga H-3 bus cadangan dikerahkan sebanyak 17 unit. Kita lihat perkembangannya, kalau masih dibutuhkan akan kita siapkan lagi," katanya. (R017)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011