... menjadi gambaran daya dukung sapi kita bisa memenuhi konsumsi dalam negeri terutama kebutuhan menjelang Idul Fitri pada 2011 ini....
Kupang, NTT (ANTARA News) - Sesuai dengan predikat kebanggaannya, Provinsi NTT yang mengunggulkan peternakan hewan pangan, mengirim 3.000 sapi ke Jawa. Pengiriman itu bukan cuma aktivitas perdagangan biasa, namun guna mendukung perayaan hari Idul Fitri 1432 Hijriah kali ini. 

Dia menyatakan, Propinsi NTT telah mengirim sebanyak 3.000 sapi ke Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi menjelang Idul Fitri kali ini.

"Kami sudah mengirim 3.000 sapi asal Pulau Timor dan Pulau Sumba untuk memenuhi keperluan  daging bagi saudara-saudara kita di Pulau Jawa pada Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah," kata Kepala Dinas Peternakan Propinsi Nusa Tenggara Timur, Samuel Rebo, Minggu.

Saban Lebaran, menu berbasis daging sapi, mulai dari rendang sampai aneka jenis soto, pasti disajikan. Karena itu keperluan daging sapi meningkat cukup banyak.

"Pengiriman sapi tersebut dilakukan melalui pintu gerbang pelabuhan laut Tenau Kupang dan pelabuhan laut di Sumba,"katanya.

Ia mengungkapkan selain mengirim sapi ke Pulau Jawa, Propinsi NTT juga mengeskpor sapi ke luar negeri melalui dari Pulau Sumba melalui Pulau Jawa.

"Selama ini hewan ternak asal NTT untuk diekspor cukup tinggi, tercatat NTT telah mengekspor 49.000 sapi dan 6.000 kerbau melalui pelabuhan di Pulau Jawa,"ujarnya.

Sapi dan kerbau yang dikirim ke luar NTT, baik ke Pulau Jawa maupun diekspor, kata dia, melalui proses seleksi yang cukup ketat untuk mengantisipasi kemungkinan sapi atau kerbau tersebut menderita penyakit atau bermasalah.

"Sapi atau kerbau yang akan dikirim ke Pulau Jawa atau diekspor harus melewati masa karantina sehingga bila ditemukan sapi yang berpenyakit atau memiliki masalah lain tidak ikut terangkut keluar NTT,"katanya.

Ia menambahkan sapi atau kerbau yang akan dikirim ke luar NTT harus memiliki kualitas yang baik sesuai dengan standar kesehatan.

Disamping itu,kata Samuel setiap ekor sapi atau kerbau yang akan dikirim keluar atau masuk ke NTT harus memiliki ijin.

Secara terpisah Kepala Badan Pusat Statistik NTT, Poltak Siahaan, hasil sensus bulan Juni 2011 jumlah sapi dan kerbau di NTT mencapai 700.000 hewan.

"Jumlah itu menjadi gambaran daya dukung sapi kita bisa memenuhi konsumsi dalam negeri terutama kebutuhan menjelang Idul Fitri pada 2011 ini,"ujarnya.

Menurut Poltak populasi ternak di NTT setiap tahun menurun,akibat tingginya kebutuhan daging sapi bagi masyarakat NTT maupun untuk dijual ke daaerah lain di luar NTT.

"Selain itu tidak ditunjang dengan pola pemeliharaan yang baik dan ketersediaan pakan ternak yang tidak memadai sehingga populasi ternak terus menurun,"katanya. (*)



Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011