Yala, Thailand (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya enam anggota pembangkang muslim menembak mati dua polisi di pasar di Thailand selatan pada Senin, kemudian menembak seorang anggota paramiliter yang melepaskan tembakan sebagai tindakan balasan, kata pejabat kepolisian Thailand. Dua polisi tersebut, Anon Arware (23) dan Masorbree Jamae (24), menjadi sasaran tembak ketika mereka berberlanja di pasar itu di Propinsi Yala, kata pejabat polisi, Sarawoot Mahardchai. "Para pembunuhnya bersama warga desa memasuki pasar sebelum mereka mulai menembak polisi," kata Mahardchai kepada Kantor Berita AFP. Anggotya paramiliter, Makorree Maseng, yang juga berada di lokasi kejadian, terlibat dalam baku tembak dengan pria bersenjata tersebut, namun pria bersusia 31 tahun itu ditembak di kepalanya dan langsung tewas. "Tampaknya serangan dilakukan khususnya terhadap polisi," kata Sarawoot. Ia mengemukakan pula, tiga senjata dikumpulkan dari lokasi kejadian. "Kami yakin bahwa mereka merupakan tersangka militan muslim yang berusaha memperburuk aksi kekerasan dan pergolakan di selatan," ujarnya. Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang dikritik karena gagal menghentikan aksi kekerasan di selatan, mengatakan hari Senin bahwa ia akan menuju wilayah konflik itu guna mengevaluasi situasi menyusul lawatannya saat ini ke utara di kawasan Chiang Mai. "Ketika saya menyelesaikan misi ini di utara, saya akan mengikuti Menteri Kehakiman, Chidchai Vanasatidya, ke wilayah selatan," kata Thaksin menanggapi pertanyaan tentang penembakan di pasar di Yala. Insiden tersebut merupakan yang paling akhir dalam serentetan aksi kekerasan di tempat umum di propinsi Thailand yang mayoritas berpenduduk muslim di sepanjang perbatasan selatan negeri itu. Sekitar 20 anggota kelompok Islam menyerang stasiun kereta api di Narathiwat akhir Januari lalu. Dan empat orang tewas hari Kamis akibat terkena dua ledakan bom di dekat Propinsi Narathiwat. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006