Jakarta (ANTARA News) - Terjadinya ledakan bom di Bali pada 2005 tidak membuat pengusaha sektor pariwisata di Indonesia pesimistis, tetapi sebaliknya mereka tetap optimistis menghadapi 2006. "Kita harus tetap optimis meski ada gangguan, kita harus lawan citra negatif dengan citra positif," kata Menteri Pariwisata dan Budaya Jero Wacik di Kantor Presiden di Jakarta, Senin. Jero Wacik datang ke Kantor Presiden untuk mendampingi Sekjen United Nations World Tourism Organization (UN-WTO) Francesco Frangialli yang menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melaporkan persiapan Konferensi Internasional Pariwisata Budaya dan Komunitas Lokal di Yogyakarta pada 8 hingga 9 Februari 2006. Menurut Jero, diadakannya konferensi di Yogyakarta tersebut menunjukkan betapa tingginya kepedulian dunia internasional dalam mendukung usaha Indonesia mengembalikan citra sebagai tempat yang masih layak dikunjungi. "Ini juga menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar serius dalam meningkatkan industri pariwisata," kata Jero menambahkan. Sementara itu, Frangialli mengatakan bahwa konferensi yang akan diikuti 23 negara itu merupakan salah satu bentuk dukungan UN-WTO kepada Indonesia yang menghadapi masalah setelah terjadinya aksi bom di Bali beberapa waktu yang lalu. "Kami telah bekerjasama dan memberikan berbagai bantuan serta mengadakan berbagai konferensi internasional, kami berharap bantuan tersebut dapat berguna bagi kebangkitan dunia pariwisata Indonesia," kata Frangialli. Kepada presiden, Frangialli juga mengatakan bahwa secara global terdapat peningkatan sangat pesat dalam industri pariwisata dunia dan ia berharap optimistis tersebut akan memberikan dampak terhadap dunia pariwisata Indonesia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006