Jakarta (ANTARA News) - Kendati Jakarta mulai lengang karena ditinggalkan pemudik, ternyata masih banyak warga yang menunda pulang kampung demi kenyamanan.

"Saya sengaja pulang kampung satu minggu setelah lebaran," ujar Atmojo (35), warga Solo yang bekerja dan tinggal bersama keluarganya di Jakarta selama lima tahun.

Atmojo, yang biasa menggunakan kereta saat mudik, mengaku pulang kampung setelah lebaran lebih aman dan nyaman karena tidak perlu antre dan berdesakan saat di stasiun kereta.

"Seandainya faktor keamanan dan kenyamanan di stasiun atau terminal itu terjamin, saya akan ajak keluarga mudik menjelang hari raya," ujarnya di Jakarta, Senon.

Fasilitas tempat duduk yang minim, lanjutnya, adalah salah satu hal yang membuat pemudik tidak nyaman. Seringkali pemudik harus duduk lesehan di lantai, menggelar alas dari kertas sehingga membuat suasana menjadi makin penuh sesak.

"Wah nggak kebayang deh bagaimana repotnya," kata karyawan swasta yang berkantor di Palmerah ini.  

Ditemui terpisah, Sugeng (45) pedagang beras di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat mengatakan justru pada saat lebaran ia tetap berjualan.

"Memang pasar agak sepi dibanding hari biasa, tapi tetap ada saja yang datang untuk membeli beras, gula dan bumbu-bumbu dapur," katanya.

Mudik, bagi pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah ini, tidak harus dilakukan pada saat lebaran. Ia bisa pulang kampung satu atau dua minggu setelah lebaran.

"Kalau pulang kampung setelah lebaran, harga tiket bus sudah normal. Ongkosnya nggak mahal, nggak rawan copet juga karena penumpang sudah tidak berdesakan," ujarnya.
(ria)

Pewarta: Desy Saputra
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011