Jakarta (ANTARA) - Juara renang Olimpiade tiga kali asal China, Sun Yang, yang diskors hingga Juni 2024, pada Jumat harus menyaksikan banding terakhirnya terhadap sanksi doping ditolak, umum Pengadilan Federal Swiss seperti dikutip AFP, Sabtu.

Hukuman yang dijatuhkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) itu "tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar tatanan hukum", dan hak Sun Yang untuk didengar "tidak dilanggar", demikian putusan Pengadilan Swiss.

CAS menghukum Sun pada Juni tahun lalu karena menolak memberikan sampel kepada inspektur doping.

Baca juga: Sun Yang sudah ajukan banding atas skorsing dopingnya
Baca juga: Sun Yang itu korban politik olahraga, kata pengacaranya

Pada akhir kasus yang berjalan lama dan kontroversial itu, pengadilan yang berbasis di Lausanne mengurangi larangan kepada perenang berusia 30 tahun itu dari aslinya delapan tahun. Sun mengajukan banding ke pengadilan federal Swiss atas tudingan bias.

Kini hukuman dia dikurangi menjadi empat tahun tiga bulan, yang berlaku sejak Februari 2020.

Itu membuat pemegang rekor dunia gaya bebas 1.500m itu tak bisa mengikuti Olimpiade Tokyo dan Asian Games 2022 di kota kelahirannya, Hangzhou.

Sun yang diskors tiga bulan pada 2014 karena pelanggaran doping terpisah, baru boleh masuk kolam renang lagi pada Olimpiade Paris 2024 manakala usianya sudah 32 tahun.

Perenang yang dirundung kontroversi sepanjang karirnya itu selalu mempertahankan ketidakbersalahannya dalam peristiwa suram September 2018 ketika pemeriksa doping mengunjungi rumahnya.

Juara dunia 11 kali itu mengatakan para penguji doping tidak memenuhi syarat atau tidak berwenang.

Baca juga: Sun Yang lewatkan Olimpiade Tokyo setelah disanksi CAS empat tahun
Baca juga: Bos renang Australia masalahkan Sun Yang jika ikut Olimpiade

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022