Jakarta (ANTARA News) - Kapten tim nasional Indonesia Bambang Pamungkas menegaskan bahwa tim Merah Putih datang ke Iran bukan untuk kalah dan akan berupaya merebut hasil terbaik di laga perdana melawan tuan rumah Iran dalam putaran III Pra Piala Dunia di Stadion Azadi, Teheran, Jumat (2/9).

"Iran adalah tim kuat tapi kami datang ke sini bukan untuk kalah. Kami datang untuk mendapatkan poin. Kita lihat saja di 90 menit pertandingan nanti, tim terbaiklah yang akan menang. Jelas kami akan berusaha untuk mendapat hasil terbaik," kata Bambang Pamungkas seperti dikutip dari humas tim dalam jumpa pers jelang pertandingan di Teheran, Kamis.

Ia menilai sulit untuk membandingkan antara kekuatan sepak bola Iran dan Indonesia.

"Sulit untuk membandingkan Iran dengan kami. Iran memiliki liga yang stabil sementara kami tengah dalam masa transisi untuk membuat liga baru dengan kepengurusan federasi yang baru untuk menuju sepak bola yang lebih baik," katanya.

Ia menegaskan bahwa pada 1938, Indonesia yang ketika itu bernama Hindia-Belanda pernah berlaga di Piala Dunia.

"Akan ada saatnya lagi dimana nanti hasil dari masa transisi ini yang akan membawa kami menjadi salah satu tim kuat Asia," tegasnya.

Sementara pelatih Indonesia Wim Rijsbergen mengatakan Iran adalah yang terkuat di grup E ini dan memiliki sejarah timnas yang baik.

"Saya juga mengenal pelatihnya. Jelas bersama dia, Iran potensial untuk menjadi lebih baik, Namun kami datang ke sini tidak untuk memberi kalian tiga poin begitu saja. Kami akan memberi perlawanan sengit," kata pelatih asal Belanda ini.

Soal hasil 0-1 melawan Yordania dalam laga uji coba, Wim mengatakan, di pertandingan terakhir melawan Yordania, tim Merah Putih sebenarnya memiliki banyak peluang, namun banyak terjadi kesalahan.

"Kita kurang terorganisasi, namun di babak kedua kami memasukkan beberapa pemain untuk melihat kemampuan dan telah meraba susunan terbaik kami untuk melawan Iran," katanya.

"Ada satu pemain bagus kami yang sayang sekali tidak bisa tampil nanti karena akumulasi kartu, dan sisanya tidak ikut ke Iran. Namun pemain yang kami bawa ke sini juga merupakan materi terbaik. Lihat saja nanti hasilnya seperti apa," katanya menambahkan.

Soal dukungan penonton Iran yang akan memadati Stadin Azadi Teheran, Wim mengatakan bahwa tuan rumah memang akan memetik keuntungan dari pendukung mereka yang juga dikenal dengan sebutan pemain ke-12.

"Begitu juga dengan di Indonesia, kami memiliki stadion sangat indah dengan suporter luar biasa yang memenuhi stadion. Pertandingan nanti akan sangat sulit," katanya.

"Saya baru dua bulan melatih timnas Indonesia dan kini kami berada di peringkat 131 dunia. Inilah saat terbaik bagi tim untuk melihat sejauh mana kualitas permainan mereka di dunia dan jelas ini akan menjadi materi pembelajaran untuk ke depannya. Semoga kami berhasil mengambil poin dalam pertandingan nanti," katanya menambahkan.

Sementara pelatih Iran, Carlos Queiroz, mengatakan, Indonesia saat ini adalah lawan terberat di grup E ini.

"Lawan terberat di grup ini Indonesia, karena lawan pertama kita adalah mereka, bukan Qatar atau Bahrain atau Brasil atau Argentina. Saya tidak perduli dengan mereka," katanya.

Ia menegaskan, saat ini yang berpeluang untuk mengambil poin adalah dari Indonesia.

"Saya sudah lihat rekaman pertandingan mereka dan mendapat laporan hasil `scouting`. Mereka bermain bagus dan menyerang. Apalagi tidak seperti kita yang terlambat mempersiapkan diri karena liga masih berjalan, mereka memiliki banyak waktu untuk fokus di timnas," kata Queiroz.

"Mereka adalah tim berbahaya. Karena itu, saya harap fans dan pers datang besok ke stadion untuk membantu kita menang. Kita semua butuh menang besok," harapnya.
(T.T009)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011