Tasikmalaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebut metode pendidikan yang diterapkan almarhum Abah Anom semasa hidupnya adalah upaya menyelamatkan generasi bangsa.

"Semenjak kecil Abah Anom mengikuti jejak ayah beliau, komitmen dan konsisten dengan perbaikan moralitas bangsa," kata Ahmad usai melayat di Pondok Pesantren Suryalaya, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa dini hari.

Pendidikan agama yang diterapkan Abah Anom, salah satunya membiasakan para santrinya berzikir dan menyembuhkan generasi muda yang kecanduan narkoba.

Ahmad mengharapkan keturunan Abah Anom meneruskan mengembangkan Pondok Pesantren Suryalaya sehingga dapat terus mempengaruhi dan bermanfaat bagi masyarakat luas termasuk generasi muda.

Ahmad menyatakan duka dan kehilangannya. "Tentu kita dan masyarakat Jabar kehilangan tokoh terbaik," katanya.

Jenazah Abah Anom hingga Selasa pagi masih dibaringkan di masjid Surayalaya karena masih banyak pelayat yang terus mendatanginya. Rencananya akan dimakamkan hari ini.

Abah Anom yang memiliki nama lengkap KH Shohibulwafa Tajul Arifin meninggal dunia pada usia 96 tahun, Senin 5 September 2011 sekitar pukul 11.30 WIB atau bertepatan dengan hari Milad Pesantren Suryalaya 5 September 1905.(*)

KR-FPM/M019

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011