Batam (ANTARA) - Wakil Wali Kota Batam Kepulauan Riau Amsakar Achmad menyatakan daerah setempat siap menjalani kebijakan pemerintah untuk membebaskan karantina bagi wisatawan mancanegara yang hendak menghabiskan waktu di sana, seiring dengan penurunan penularan COVID-19.

"Batam tidak ada persoalan dengan itu," kata Wakil Wali Kota di Batam, Senin.

Menurut dia, angka penularan COVID-19 di Kota Batam mulai melandai sejak 15 Februari 2022, dan hingga kini terus terjadi penurunan jumlah warga yang terpapar aktif Virus Corona.

Baca juga: Angka penularan COVID-19 di Batam mulai landai

"Melihat tren sepertinya tidak ada persoalan dengan itu (pembebasan karantina COVID-19 bagi wisman)," kata dia.

Ia percaya, kebijakan untuk membebaskan karantina bagi wisman telah dibahas lintas kementerian, dengan menganalisa dari berbagai aspek.

Keputusan itu juga diambil oleh para pengambil kebijakan yang paling tepat.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota mengatakan, apabila wisman bisa datang ke Batam, maka ekonomi daerah setempat akan kembali bergairah.

Pendapatan asli daerah juga akan bertambah, karena pajak hotel dan restoran termasuk lima besar penghasilan terbesar.

Baca juga: Kadispar: 800 wisman dijadwalkan ke Batam dan Bintan hingga Mei 2022

"Kalau pariwisata bergerak, otomatis hunian hotel tinggi, pajak 10 persen masuk ke kas daerah. Dan kalau orang datang ramai makan di restoran, ada pajak 10 persen," kata dia.

Ia yakin, pembukaan kembali pariwisata akan berkontribusi positif terhadap pajak hotel dan restoran, dan akhirnya meningkatkan APBD Batam.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kebijakan tanpa karantina untuk turis tidak hanya diberlakukan di Balu, melainkan juga di Batam dan Bintan.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022