Jakarta (ANTARA) - Direktur PLN Mobile Proliga 2022 Hanny S. Surkatty mengatakan setiap tim yang akan tampil pada final four hanya akan bertemu satu kali karena musim ini kompetisi bola voli profesional di Tanah Air ini menggunakan format setengah kompetisi.

Dalam keterangan resmi, Senin, Hanny menjelaskan Proliga 2022 sengaja tidak memberlakukan format kompetisi penuh seperti edisi-edisi sebelumnya dengan alasan pandemi COVID-19. Adapun final four akan terbagi menjadi dua seri.

Seri pertama akan berlangsung di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 11-13 Maret. Dilanjutkan dengan seri kedua pada 18-20 Maret 2022. "Kemudian dua tim teratas akan bertemu di grand final, 26 dan 27 Maret nanti," ujar Hanny.

Baca juga: Hasil pekan kedelapan dan klasemen akhir putaran II Proliga 2022

"Karena adanya kondisi pandemi COVID-19 yang melanda negeri kita dan seluruh dunia saat ini, makanya kami hanya melangsungkan final four setengah kompetisi untuk tahun ini," kata Hanny menambahkan.

Selain itu, lanjut Hanny, penerapan protokol kesehatan ketat akan diberlakukan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan sudah vaksinasi. Seluruh pertandingan tanpa dihadiri penonton.

"Selain itu, setiap orang yang masuk ke arena lapangan (GOR) diwajibkan swab antigen terlebih dahulu dan hasilnya negatif. Jika positif tidak diperkenankan masuk," katanya.

Baca juga: Kemenangan Petrokimia atas bjb bikin Pertamina juara putaran II

Seperti diketahui pada putaran II yang secara resmi berakhir, pekan lalu, Proliga 2022 dilanda badai COVID-19 yang mengakibatkan sejumlah laga terpaksa dijadwal ulang.

Adapun untuk tim yang lolos ke final four dari sektor putra adalah Jakarta Pertamina Pertamax, Jakarta BNI 46, Bogor LavAni, dan Surabaya Bhayangkara Samator.

Sementara untuk putri yakni Jakarta Pertamina Fastron, Bandung bjb Tandamata, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, dan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan.

Baca juga: LavAni kembali ke puncak klasemen Proliga usai kalahkan SumselBabel

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022