Padang (ANTARA News) - Orasi ilmiah Wakil Presiden periode 2004-2009, M. Jusuf Kalla (JK), di Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, diwarnai aksi damai yang dilakukan tujuh mahasiswa dari Fakultas Hukum, Selasa.

Para mahasiswa yang duduk di bangku bagian belakang Auditorium Unand tiba-tiba mengangkat spanduk bertuliskan "Dana Pengembangan Institusi Tanpa Transparansi Berpotensi Korupsi."

Jufus Kalla sendiri sempat terkejut melihat aksi mahasiswa tersebut. Ia bahkan sempat beberapa saat menghentikan orasinya.

Namun, mahasiswa yang melakukan aksi damai itu cepat diatasi pihak Rektorat Unand dengan dibantu pihak kepolisian. Para mahasiswa itu pun kemudian dibawa ke gedung Fakultas Hukum Unand.

Sejumlah mahasiswa juga melakukan aksi yang sama di luar gedung tempat orasi sedang berlangsung.

"Kami meminta pihak kampus transparan terkait dana pengembangan institusi yang dipungut setiap tahun," kata M Nurul Fajri, salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum Unand.

Menurut dia, mahasiswa Unand sudah berapa kali meminta pihak kampus agar transparan dalam memanfaatkan dana pengembangan institusi yang dipungut dari mahasiswa.

"Kami sudah mengirimkan surat sejak Rektor Unand dijabat Musliar Kasim, namun belum ada jawaban," katanya.

Dia mengemukakan, dana pengembangan institusi tersebut dipungut pihak kampus sejak tahun 2009 dari setiap mahasiswa baru.

"Dana yang dipungut tersebut bervariasi antara Rp500 ribu hingga Rp700 ribu per mahasiswa baru. Padahal dana pengembangan institusi yang dipungut pihak kampus itu sangat bertentangan dengan UU yang ada," katanya.

Menurut dia, setiap fakultas harus memberikan laporan keuangan terkait pemanfaatan dana yang dipugut tersebut.

Dia menambahkan, pihak rektorat hingga kini masih belum terbuka terhadap dana pengembangan institusi yang dipungut.

"Kami hanya ingin tahu peruntukan dana itu," katanya.
(T.KR-ZON/R014)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011