Jakarta (ANTARA News/AFP) - Kejahatan dunia maya memakan korban 431 juta pengguna tahun lalu dan kerugian 114 miliar dolar AS, menurut laporan Norton pada Rabu.

Laporan Norton Cybercrime 2011 menyebutkan lebih dari 74 juta orang di Amerika Serikat menjadi korban kejahatan dunia maya tahun lalu dan menyebabkan kerugian lansung 32 miliar dolar.

Kejahatan dunia maya di China menyebabkan kerugian 25 miliar dolar, Brasil 15 miliar dolar dan India miliar dolar pada 12 bulan terakhir, hal itu berdasarkan laporan perusahaan keamanan komputer Symantec dan pembuat perangkat lunak anti-virus Norton.

Menurut laporan itu, lebih dari dua pertiga atau 69 persen jaringan online situs dewasa menjadi korban kejahatan dunia maya dan lebih dari satu juta pengguna menjadi korban kejahatan dunia maya tiap harinya.

Kejahatan dunia maya lebih tinggi di China dan Afrika Selatan. Menurut survei Norton, sekitar 85 persen responden China dan 84 persen responden Afrika Selatan menjadi korban kejahatan dunia maya. Laporan itu menemukan ancaman kejahatan dunia maya meningkat melalui ponsel.

Sepuluh persen situs dewasa menjadi korban kejahatan dunia maya melalui ponsel dan sistem operasi ponsel terbaru sangat rentang terserang, angka itu meningkat dari 115 pada 2009 menjadi 163 di 2010.

"Ada ketidak seriusan pengguna dalam menyikapi ancaman kejahatan dunia maya," kata Adam Palmer, Penasihat Keamanan Dunia Maya Norton.

"Kejahatan dunia maya lebih menonjol dari pada orang menyadarinya," katanya.

"Selama 12 bulan terakhir, tiga kali pengguna dewasa menjadi korban kejahatan online, namun kurang dari sepertiga responden cenderung menjadi korban kejahatan dunia maya ketimbang kejahatan fisik pada tahun berikutnya," kata Palmer.

Untuk survei, wawancara itu menggunakan 20 ribu orang di 24 negara.(adm)

Copyright © ANTARA 2011