Solo (ANTARA News) - Kota Solo, Jateng siap menjadi ajang tuan rumah Tim Nasional Indonesia, jika Organisasi Sepak Bola Internasional FIFA memberikan sanksi kepada PSSI terkait bunyi petasan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (6/9).

"Stadion Manahan Solo siap dijadikan tempat pertandingan bagi Timnas Indonesia, jika Indonesia dikenai sanksi laga kandang tanpa penonton," kata Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, di Solo, Kamis.

Menurut dia, Solo telah sukses menggelar pertandingan uji coba dua kali antara Timnas Indonesia Pra-Piala Dunia melawan Usia 23 dan Tim Palestina, yang berlangsung di Stadion Manahan.

Selain itu, ongkos sewa pemakaian Stadion Manahan Solo juga jauh lebih murah dibanding di Senayan.

Namun, PSSI akan menunggu sanksi apa yang akan dijatuhkan oleh FIFA, akibat bunyi petasan saat Timnas menjamu Bahrain di Senayan itu.

"FIFA hingga Kamis ini, belum memutuskan sanksi yang akan dijatuhkan untuk PSSI," kata Rudyatmo yang juga sebagai Ketua Umum Persis Solo.

Menurut dia, sesuai statuta FIFA memang ada tiga kemungkinan hukuman yang akan diterima Indonesia terkait kasus bunyi petasan saat pertandingan berlangsung antara tuan rumah melawan Bahrain dalam babak penyisihan Grup E Pra-Piala Dunia 2014.

Tiga kemungkinan hukuman tersebut, kata dia, yakni sanksi pertandingan tanpa penonton, digelar di luar Indonesia atau laga usiran, dan denda uang.

Namun, pihaknya mengharapkan FIFA memberikan hukuman sanksi lebih ringan dari yang dibayangkan.

Menyinggung tentang permainan Timnas saat menjamu Bahrain, kata dia, pihaknya menyayangkan penampilan Christian Gonzales dan kawan kawan yang dinilai menurun.

Menurut dia, pihaknya juga menyayangkan adanya pergantian pelatih timnas dari Alfred Riedl ke Wim Rijsbergen yang terlalu dini saat PSSI sedang menata diri.

"Kami menilai pergantian pelatih itu sebuah bencana. Karena, Wim Rijsbergen belum mengenal sepak bola Indonesia tetapi langsung menangani Timnas," katanya.
(U.B018/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011