Jakarta (ANTARA News) - Perbankan nasional diperkirakan akan menurunkan tingkat suku bunganya, apabila pemerintah tidak jadi menaikkan harga tarif dasar listrik (TDL), setelah menaikkan harga BBM yang menekan pertumbuhan ekonomi nasional. "Apabila TDL tidak naik, perbankan siap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan menurunkan tingkat suku bunga," kata Head Corporate Secretary PT PermataBank, Imam Teguh Saptono, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan kenaikan TDL yang diajukan pemerintah telah ditolak DPR dengan memberikan solusi menggunakan sisa anggaran belanja negara, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional. Namun apabila pemerintah jadi menaikkan TDL itu, maka ekonomi yang mulai berkurang akan kembali terpuruk, bahkan sejumlah investor yang siap masuk ke Indonesia akan kembali menunda, karena daya beli masyarakat semakin lemah, katanya. Imam lebih lanjut mengemukakan perbankan diharapkan akan dapat menyalurkan kredit lebih besar lagi, apabila dengan paket kebijakan BI No.8/2/2006 yang memberikan kelonggaran penyaluran kredit bagi perbankan ke UKM. Momentum ekonomi yang baik ini harusnya dimanfaatkan pemerintah, sehingga ekonomi nasional terus berkembang lebih cepat, apalagi pemerintah menurut rencana akan meningkatkan biaya pembangunan, katanya. "Kami optimis prediksi triwulan kedua 2006 ekonomi mulai berkembang dengan baik akan menjadi kenyataan, asalkan pemerintah terus memberikan solusi yang baik bagi pertumbuhan ekonomi itu," ujarnya. PermataBank sendiri mulai 7 Februari 2006 telah menyesuaikan tingkat suku bunga deposito rupiah untuk satu bulan dan tiga bulan, turun masing-masing satu persen menjadi 10 persen dari sebelumnya 11 persen dan dari 12,50 menjadi 11,50 persen. Begitu pula untuk jangka waktu enam bulan dan 12 bulan suku bunga deposito PermataBank masing-masing menjadi 12,00 persen dari 13,10 persen dan 13,15 persen menjadi 12,50 persen, tuturnya. Ia mengatakan meski Bank Indonesia masih mematok tingkat suku bunga moneter pada 12,75 persen, namun perbankan diperkirakan akan menyesuaikan tingkat bunga untuk memicu nasabah kembali mengajukan kreditnya. "Kami juga mengharapkan adanya peningkatan permintaan kredit dari nasabah yang selama ini agak berkurang, akibat tingginya tingkat suku bunga bank," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006