Jakarta (ANTARA) - PT Adhi Karya memperoleh pendanaan melalui kredit sindikasi perbankan dengan total penyaluran Rp2,39 triliun untuk pembangunan fasilitas Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, dengan pembiayaan yang terserap mencapai Rp950 miliar.

Sindikasi perbankan tersebut berasal dari Bank Mandiri dengan persentase pendanaan 32,26 persen, BNI sebesar 32,26 persen, Bank Pembangunan Daerah Papua 20,87 persen, dan Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara sebanyak 14,61 persen

"Leader pembiayaan ini dari Bank Mandiri. Perbankan (Mandiri) yang mencari mitranya (tiga bank lainnya)," kata Manajer Biro Keuangan Departemen Perkeretaapian PT Adhi Karya Achmad Nurrohman, Jakarta, Kamis.

Baca juga: KAI persiapkan LRT Jabodebek bisa beroperasi Agustus 2022

Adapun total keseluruhan pembiayaan untuk membangun seluruh fasilitas LRT Jabodebek nantinya sebesar Rp4,2 triliun dengan tambahan pendanaan lain, yakni melalui penyertaan modal negara (PNM) senilai Rp1,3 miliar.

Saat ini, pembangunan fasilitas Depo LRT telah mencapai progres fisik sebesar 72,5 persen dengan maneuver track dan transfer track yang telah selesai dikerjakan. Serta, gedung pengendali utama/operation control center sudah diserahkan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk proses persiapan operasi.

Dalam keterangannya, Corporate Secretary Farid Budiyanto PT Adhi Karya, Farid Budiyanto menyampaikan bahwa pembentukan fasilitas Depo menyisakan tahap penyelesaian pembangunan gedung light maintenance, heacy maintenance, dan stabling building.

"Untuk pekerjaan stasiun LRT Jabodebek sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan interior, fasilitas ticketing, hingga mekanikal, elektrikal, dan persinyalan di tiap stasiun," kata dia.

Baca juga: Pengamat: tarif LRT Jabodebek Rp15.000 masih terjangkau

Selain pekerjaan fisik, Adhi Karya juga disebut sedang berproses dalam beberapa kegiatan uji coba seluruh rangkaian kereta di tiga lintas pelayanan.

"Kereta-kereta tersebut menjalani proses testing (percobaan) dan commissioning untuk persinyalan kereta di semua titik lintas pelayanan maupun setiap titik stasiun," ucap Ahmad.

Hingga 25 Februari 2022, capaian progres dari keseluruhan lintas pelayanan yang dimiliki LRT Jabodebek sebesar 90 persen. Capaian ini di antaranya 94,5 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Cibubur, 89,1 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Dukuh Atas, 92,9 persoalan ntuk lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.

Baca juga: LRT Jabodebek direncanakan beroperasi tiap hari hingga pukul 23.00 WIB

Baca juga: Rencana operasional LRT Jabodebek di 2022 bisa mendorong pemasaran TOD


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022