Banda Aceh (ANTARA) - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyatakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi di ibu kota provinsi Aceh 5,53 persen pada 2021, tahun sebelumnya sempat minus karena pandemi COVID-19.

"Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada 2021 Banda Aceh mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi yang positif," kata Aminullah Usman, di Banda Aceh, Kamis.

Pertumbuhan ini, berada di atas pencapaian tingkat provinsi Aceh yakni sekitar dua persen dan bahkan melebihi nasional di angka 3,69 persen.

"Sempat menyentuh angka 3,29 pada 2020 akibat pandemi, alhamdulillah ekonomi Banda Aceh mampu bangkit dan tumbuh 5,53 persen 2021,” ujarnya.

Aminullah bersyukur atas peningkatan ekonomi ini merupakan sukses kolegial hasil kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, instansi vertikal, lembaga keuangan, serta segenap elemen masyarakat.

“Mulai dari kebijakan nasional terkait pelonggaran PPKM seiring dengan meredanya pandemi, stimulus dari pemerintah provinsi, hingga kucuran pembiayaan bagi pelaku usaha khususnya UMKM di Banda Aceh,” kata mantan Direktur Bank Aceh itu.

Dalam kesempatan ini, Aminullah juga menyatakan komitmennya untuk terus menggerakkan ekonomi Banda Aceh melalui penyelenggaraan kegiatan, baik berskala lokal, nasional hingga internasional untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat.

“Dengan begitu tentu perputaran uang akan semakin besar, karena segenap sektor usaha ikut terimbas, baik transportasi, perhotelan, warkop, restoran, maupun pengusaha kecil,” ujar Aminullah.

Sementara itu, Kepala BPS Banda Aceh Amir Fadhli menyatakan tumbuhnya ekonomi Banda Aceh tidak terlepas dari mulai menggeliatnya kembali sektor unggulan selama 2021, terutama perdagangan dan jasa.

“Kami apresiasi pemerintah kota bisa mendongkrak perekonomian, termasuk dengan menggelar banyak kegiatan yang bisa memberikan multiplier effect,” katanya.

Selain pertumbuhan ekonomi, kata Fadhil, Banda Aceh turut mencatatkan sejumlah pencapaian gemilang sepanjang 2021. Di antaranya pengangguran terbuka turun dari 9,54 persen (2020) menjadi 8,94 persen.

"Kemudian, pendapatan per kapita juga naik menjadi Rp78,16 juta dibanding dengan 2020 Rp73,30 juta, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi kedua nasional 85,71," demikian Amir Fadhil.

 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022