New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah bervariasi (mixed) pada akhir Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), di tengah ekspektasi penurunan permintaan energi dan gejolak di zona euro, kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik 95 sen menjadi ditutup pada 88,19 dolar AS per barel, "rebound" (berbalik naik) dari penurunan tajam pada awal perdagangan.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 52 sen menjadi menetap di 112,25 dolar AS per barel.

Pasar sebagian didorong oleh penurunan perkiraan OPEC untuk permintaan minyak dunia tahun ini dan pada 2012, mengutip iklim ekonomi yang buruk, lapor AFP.

Permintaan minyak untuk tahun ini ditetapkan pada 87,99 juta barel per hari (bph) turun dari perkiraan sebelumnya 88,14 juta bph, Organisasi Negara Pengekspor Minyak mengatakan dalam laporan bulanan terakhirnya.

Untuk 2012, permintaan diperkirakan rata-rata 89,26 juta bph, turun dari estimasi pada Agustus 89,44 juta bph.

Kartel beranggotakan 12 negara itu menunjuk melemahnya permintaan di Amerika Serikat dan dampak ketegangan keuangan, khususnya di kalangan negara-negara maju, yang menyeret turun permintaan di China dan India.

"Proyeksi risiko penurunan sudah terwujud, menyeret pertumbuhan permintaan minyak dunia turun," kata laporan itu.

Rebound untuk kontrak WTI dari penurunan awal lebih dari 2,00 dolar AS per barel telah membuat para pedagang menggaruk kepala mereka, kata Rich Ilczyszyn dari MF Global.

"Saya pikir ini adalah sebuah technical short covering," katanya.

"Ini menjadi hari yang sangat aneh memang," kata Matt Smith dari Summit Energy.

"Kami melihat perubahan di euro, kami melihat beberapa kekuatan datang kembali ke WTI, namun Brent tetap lebih rendah." (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011