Banda Aceh (ANTARA News) - Dinas sosial (Dinsos) Aceh mulai mendata korban gempa berkekuatan 6,7 pada skala Richter (SR), Selasa (6/9) di tiga daerah yakni Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil dan Aceh Selatan.

"Tiga daerah terkena dampak gempa, sedang melakukan pendataan dan verifikasi terhadap korban dan kerusakan di tiga wilayah tersebut," kata Kepala Dinsos Aceh Nasir Mahmud di Banda Aceh, Senin malam.

Sementara untuk bantuan masa panik berupa sandang dari provinsi sudah disalurkan kepada para korban, meski sejauh ini tidak ada warga mengungsi akibat bencana alam pekan lalu, katanya.

Menurut dia, untuk sementara memang terdapat ratusan rumah warga rusak berat dan ribuan rusak ringan dari dampak gempa yang terjadi pukul 00.55 WIB Selasa dini hari itu.

"Memang ada beberapa unit tenda keluarga dan pleton kami dirikan di sejumlah tempat. Tenda itu didirikan di rumah yang rusak parah dan diperuntukkan bagi korban gempa yang mungkin khawatir berada dirumahnya," katanya menambahkan.

Data kepolisian setempat menyebutkan gempa yang berpusat di daratan Kota Subulussalam atau sekitar 650 kilometer dari Banda Aceh itu mengakibatkan empat warga meninggal dunia.

Nasir Mahmud juga menyebutkan Kementerian Sosial RI telah menyerahkan bantuan masa panik senilai Rp300 juta untuk masyarakat korban gempa di tiga wilayah di Aceh itu.

"Bantuan pemerintah pusat itu saat ini sedang dalam proses pencairan kepada daerah-daerah yang terkena dampak gempa di Aceh itu," ujar dia menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Bakhtiar Ishak menyebutkan dua unit sekolah dasar (SD) yakni di kecamatan Rundeng dan Sultan Daulat, Kota Subulussalam tidak bisa digunakan lagi untuk kegiatan aktivitas belajar dan mengajar karena gedungnya rusak berat.

"Ada ratusan murid harus belajar di tenda darurat karena gedung sekolah tidak memungkinkan lagi dioperasikan. Kami sedang mencari upaya cepat mengatasi itu sehingga aktivitas belajar dan mengajar bisa normal kembali," katanya. (A042/K005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011