Jakarta (ANTARA) - Twitter Inc akan memberi label dan membatasi penyebaran konten dari media asal Belarusia, termasuk salah satunya kantor berita BelTa.

"Kami sudah melihat bukti bahwa media ini dan juga afiliasi mereka dengan Rusia, terlibat dalam perang informasi. Mereka menggunakan media dan aset lain yang mereka kendalikan untuk menyebarkan narasi yang menguntungkan mereka dan untuk membuat publik bingung serta mengalihkan publik dari apa yang sedang terjadi," kata kepala integritas di Twitter, Yoel Roth, dikutip dari Reuters, Jumat.

Baca juga: Twitter kembangkan fitur "Leave this Conversation"

Pembatasan juga berlaku untuk Belteleradio dan sejumlah stasiun radio lainnya.

Akun-akun ini dibatasi dari hasil pencarian dan rekomendasi di Twitter.

Platform ini sejak beberapa tahun belakangan memberikan label kepada media yang berafiliasi dengan pemerintah suatu negara. Twitter sudah memberikan label ini kepada media di lebih dari 20 negara.

Roth mengatakan Belarusia saat ini menjadi prioritas karena berhubungan dengan konflik Rusia dengan Ukraina.

Belarusia menjadi salah satu tempat Rusia mengadakan serangan ke Ukraina. Sama seperti Rusia, sejumlah negara dan perusahaan membatasi kegiatan dengan Belarusia.

Baca juga: Twitter mulai uji fitur "Shops" untuk kembangkan potensi e-commerce

Baca juga: Twitter mungkin akan tambah fitur "podcast"

Baca juga: Twitter tes fitur cek fakta dengan sumber bersama bernama "Birdwatch"

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022