Perekrutan agen BRILink dari beragam kalangan masyarakat seperti pemilik warung dan penjual pulsa merupakan upaya BRI mendigitalisasi transaksi masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengatakan agen BRILink telah melayani transaksi hingga senilai Rp1,14 ribu triliun rata-rata dalam satu tahun.

"Kita memperoleh fee Rp1,3 triliun dalam setahun, artinya yang diterima masyarakat agen BRILink di Indonesia mencapai sekitar Rp3 triliun," kata Sunarso dalam webinar "Empowering SMEs to Recover Stronger" yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Perekrutan agen BRILink dari beragam kalangan masyarakat seperti pemilik warung dan penjual pulsa merupakan upaya BRI mendigitalisasi transaksi masyarakat.

Saat ini, BRI memiliki lebih dari lima ribu agen BRILink yang mendapatkan Rp3 ribu dari setiap transaksi yang dilakukan masyarakat.

BRILink menjembatani transaksi konvensional dengan digital karena di Indonesia tidak bisa tiba-tiba digital. "Tetap harus ada journey masyarakat yang perlu kita ikuti," katanya.

Selain melalui agen BRILink, BRI juga sedang dalam memproses pembangunan big data dengan membuat kode untuk setiap desa dan kelurahan guna memetakan seberapa banyak pengguna mobile banking di daerah tersebut.

Di samping itu, nantinya juga akan dilihat hubungan antara kepadatan pengguna smartphone di suatu daerah dengan pertumbuhan ekonomi di sana.

"Sekarang sudah 97 persen lebih desa dan kelurahan di kota seluruh Indonesia yang sudah memiliki kode BRICodes, sehingga saya bisa melihat peta kepadatan smartphone di sana, aktivitas ekonominya, untuk mengetahui produk apa yang dibutuhkan di sana," katanya.

Baca juga: BRI restrukturisasi kredit Rp245,22 triliun sampai akhir 2021
Baca juga: Pemilik toko: Agen BRILink mampu kembangkan usaha dan angkat ekonomi
Baca juga: BRI fasilitasi kredit ultra mikro melalui agen BRILink


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022