Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mendorong pemulihan ekonomi ASEAN melalui pertemuan ke-41 Gugus Tugas Tingkat Tinggi Integrasi Ekonomi ASEAN atau The Forty First Meeting of The High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (the 41th HLFT-EI).

  Dalam pertemuan tersebut, Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman yang memimpin pertemuan mengatakan integrasi diperlukan untuk membangun kembali dan menentukan visi ASEAN pasca 2025.

  “Diperlukan komitmen kuat negara Anggota ASEAN membahas isu-isu strategis ASEAN ke depan,” kata Rizal dalam pertemuan tersebut sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Sabtu.

  Ia mengatakan The 41th HLFT-EI dimulai dengan pembahasan terkait Priority Economic Deliverables (PED) keketuaan Kamboja tahun 2022 yang mendapat dukungan penuh dari negara-negara ASEAN untuk memajukan upaya transformasi digital, inovasi ekonomi, dan pemulihan ekonomi kawasan.

  Selanjutnya, seluruh negara anggota ASEAN juga mendukung akselerasi implementasi ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) terutama mendorong operasionalisasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) dan Consolidated Strategy on the Fourth Industrial Revolution for ASEAN yang akan berdampak signifikan terhadap ekonomi digital kawasan ini melalui penerapan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

  Pada isu pembangunan berkelanjutan, negara-negara ASEAN menyambut baik rencana implementasi kerangka ekonomi sirkular serta penyusunan Concept Note on Carbon Neutrality.

  “Inisiatif-inisiatif ini adalah tonggak penting menuju penciptaan ekosistem yang kondusif untuk transisi sirkular dan berkontribusi pada transisi menuju ekonomi rendah karbon,” terang Stafsus Rizal.

  Terkait Cetak Biru Masyarakat ASEAN 2025, High Level Task Force on ASEAN Community Post 2025 telah dibentuk guna melukis wajah ASEAN setelah tahun 2025.

  "Hal tersebut dilakukan karena sebuah gambaran mengenai masa depan ASEAN pasca 2025 diperlukan untuk mempertahankan keberlanjutan integrasi ekonomi dan relevansi kawasan. Sementara itu, HLTF-EI sebagai badan ASEAN Economic Community (AEC) siap berkontribusi pada penyusunan Vision di Pilar Ekonomi ASEAN," tambah Rizal.

  Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 dalam meningkatkan keterlibatan ASEAN serta sinerginya dengan G20 terutama terkait pemulihan ekonomi, transformasi digital, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Agenda prioritas Indonesia yang diusung selama Presidensi G20 melalui tema Recover Stronger, Recover Together sangat sejalan dengan isu-isu di ASEAN.


 
  Demikian juga kolaborasi ASEAN dan World Economic Forum juga didorong ditingkatkan di masa mendatang. Sementara terkait dengan ketertarikan dan potensi kerja sama ekonomi ASEAN dengan Bangladesh akan dilakukan kajian internal terlebih dahulu.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022