Jakarta (ANTARA) - Paralimpiade Musim Dingin Beijing resmi dinyatakan ditutup pada Minggu setelah Paralimpiade yang dilanda kontroversi itu melarang atlet Rusia dan Belarus menyusul invasi di Ukraina yang melibatkan kedua negara.

Tuan rumah China menjadi juara umum dengan 18 medali emas, 20 medali perak dan 23 medali perunggu, sedangkan Ukraina yang bertarung sambil menghadapi suasana kalut karena negeri mereka diinvasi Rusia, menduduki urutan kedua dengan 11 medali emas, 10 perak dan 8 perunggu.

Kanada, Prancis, Amerika Serikat, Austria, Jerman, Norwegia, Jepang dan Slovakia berturut-turut menempati urutan tiga sampai 10.

Andrew Parsons, presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), menyatakan event ini selesai dan memuji "organisasi yang mengagumkan, tempat yang semarak dan olahraga yang sensasional" dari event itu pada upacara penutupan di stadion yang dikenal dengan sebutan Sarang Burung di ibukota China, Beijing.

Baca juga: Ukraina sapu medali Paralimpiade dalam suasana khawatir akibat invasi

Dia juga memuji para atlet yang disebutnya suar harapan dan pahlawan perdamaian.

Seremoni yang juga dihadiri oleh Presiden China Xi Jinping itu menampilkan logo Beijing 2022 setinggi 55 meter dalam bentuk pemutar piringan hitam yang berputar di bawah kepingan salju yang bersinar.

Setelah sajian musik pembuka dari empat pemain harpa, para atlet berdefile melintasi stadion untuk bertepuk tangan bersama para relawan yang menari dalam pakaian biru dan putih berhiaskan kepingan salju.

Baca juga: China janjikan Paralimpiade Beijing lebih humanis

Bendera Paralimpiade diturunkan dan diserahkan kepada Milano-Cortina di Italia yang akan menggelar Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin 2026 sebelum pertunjukan dram menutup upacara penutupan ini.

"Di Kampung Paralimpiade ada bangsa yang berbeda-beda, pandangan yang berbeda-beda, kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan di sini tidak memisahkan kita. Semua itu menyatukan kita," kata Parsons.

“Melalui kesatuan ini kita memiliki harapan. Harapan kepada inklusi, harapan untuk harmoni, dan yang terpenting harapan untuk perdamaian," sambung dia seperti dikutip AFP.

Paralimpiade sempat dibayangi kontroversi mengenai apakah atlet Rusia dan Belarus diizinkan bersaing.

Baca juga: Dari Beijing bendera Olimpiade berpindah ke Milan dan Cortina

IPC awalnya mengizinkan mereka bersaing dalam status netral, tetapi setelah ancaman boikot dari para atlet lainnya dan ketegangan meningkat di desa atlet, penyelenggara melarang atlet kedua negara berlomba dalam Paralimpiade ini.

Pada upacara pembukaan, pidato anti-perang Parsons yang keras disensor oleh televisi pemerintah China, karena Beijing menolak mengutuk invasi sekutunya Rusia.

Dan dalam upacara penutupan, tak semua pidatonya diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin dengan dihilangkannya frasa-frasa termasuk "juara perdamaian" dan "harapan untuk perdamaian".
 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022