Beijing (ANTARA) - China akan melanjutkan penelitian Bulan pada masa mendatang melalui misi Chang'e-6, Chang'e-7, dan Chang'e-8 hingga 2030, demikian disampaikan Wu Weiren, kepala perancang program eksplorasi Bulan China.

Chang'e-6 dijadwalkan akan membawa pulang sampel Bulan dengan massa hingga 2 kilogram ke Bumi.

Chang'e-7 akan ditugaskan untuk mendarat di kutub selatan Bulan dan mendeteksi sumber daya alam di satelit alami Bumi itu.

Sementara Chang'e-8, bekerja sama dengan Chang'e-7, akan mencari cara untuk memanfaatkan sumber daya Bulan.

Menurut Wu, Chang'e-6 dan Chang'e-7 diperkirakan akan diluncurkan sekitar 2025 .

Misi-misi mendatang juga mencakup pengembangan sebuah pesawat khusus, yang mampu terbang dari lokasi pendaratan ke kawah Bulan untuk membantu tim ilmuwan mencari jejak air. Jika ditemukan, keberadaan air dapat menyediakan sumber daya bagi misi berawak di Bulan pada masa datang, imbuh Wu.

Setelah 2030, serangkaian misi baru akan dilakukan untuk menyelesaikan pembangunan stasiun internasional bagi penelitian Bulan pada 2035.

"Akan ada banyak wahana penjelajah (rover) dan pendarat (lander) yang bekerja di stasiun Bulan dan jaringan komunikasi berbasis Bulan pada masa depan untuk mendukung pesawat-pesawat antariksa ini," papar Wu.

"Stasiun penelitian Bulan juga dapat berfungsi sebagai pos transfer terdepan untuk tata surya dan bahkan eksplorasi antariksa yang lebih dalam," katanya.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022