Jakarta (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menganggap proses penyatuan tanah dan air yang dibawa seluruh gubernur di Indonesia ke titik nol Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, akan menjadi momen bersejarah yang akan selalu dikenang generasi mendatang.

“Seluruh gubernur, seluruh daerah kumpul dan menyatukan tanah-tanah yang ada di wilayah Indonesia ini. Jadi ini sebuah sejarah yang menurut saya mungkin tak ada di dunia, baru kali ini terjadi di Indonesia," tutur Isran di kawasan titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin, sebagaimana tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Menurut Isran, pemindahan dan pembangunan IKN ini merupakan terobosan luar bisa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil mewujudkan rencana dari tiga presiden sebelumnya.

Baca juga: Presiden dan Ibu Negara berkemah di IKN Nusantara hingga Selasa siang

Baca juga: Ridwan Kamil: IKN jadi kesempatan bangun kota terbaik dunia


Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta sebelumnya pernah disampaikan Presiden Ke-1 RI Soekarno. Saat itu, Soekarno ingin memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Kemudian, Presiden Ke-2 RI Soeharto juga memiliki rencana memindahkan ibu kota ke Jonggol, Jawa Barat. Namun, rencana dari kedua mantan pemimpin negeri itu urung terlaksana.

"Kemudian Bapak Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga ingin pindahkan itu ke Jonggol selatan," ucap Isran.

Baca juga: Presiden pimpin penyatuan tanah dan air Nusantara diikuti 34 gubernur

Baca juga: Kasetpres: Enam gubernur tak hadir di IKN karena alasan kesehatan


Isran berharap dengan pemindahan IKN ke Kaltim maka timbul kebahagiaan dan harapan luar biasa bagi masyarakat Kaltim tentang pembangunan yang masif dan keadilan ekonomi.

"Jadi dampak semuanya, apakah itu ekonomi, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat akan mengikuti," ujar Gubernur Kaltim.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022