Saya juga ditawari untuk membuat analisis karakter dalam perlawakan, tentang proses komunikasi dan penyampaian pesan yang disampaikan lewat karakter,"
Bandung (ANTARA News) - Pelawak  Tukul Arwana pernah ditawari gelar kehormatan atau doktor honoris causa dari sebuah universitas swasta di Jakarta.

"Tawarannya datang sekitar tiga tahun lalu. Saya sempat mengobrol dengan seorang pakar dari universitas tersebut, lalu beliau tertarik," kata Tukul, Tukul ketika menghadiri sidang promosi doktoral Letnan Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan, di Gedung Pascasarjana Unpad Bandung, Sabtu (17/9).

Dari pertemuan dan obrolan itu, Tukul ditawari untuk membuat penelitian tentang dunia perlawakan. Asumsi dasarnya,  kemampuan lawak itu bukanlah bakat atau pun faktor turunan  melainkan sesuatu yang bisa dilatih.

"Saya juga ditawari untuk membuat analisis karakter dalam perlawakan, tentang proses komunikasi dan penyampaian pesan  yang disampaikan lewat karakter," ujar presenter program televisi Bukan Empat Mata itu.

Menurut Tukul, dunia perlawakan bisa dipelajari dan dijabarkan secara ilmiah. Katanya, lawak itu suatu bidang yang bisa diterima secara akademis dan universal.

"Karakter tokoh pelawak itu bisa dianalisis pesannya. Misalnya, joker, kenapa identik dengan menghibur, padahal tidak selamanya juga harus seperti itu," lanjutnya.

Tukul mengatakan, dirinya sanggup menjabarkan tentang sejarah perlawakan. Bahkan, dia sempat menjuluki dirinya sebagai "Doktor Lawak Tukul Arwana".

"Kalau bisa, saya buat saja Fakultas Perlawakan, yang mempelajari tentang bagaimana hubungan antara manusia dengan manusia lainnya agar bisa saling menghibur dan menyenangkan satu sama lain. Itu kan sekarang yang dibutuhkan. Dari pada saling mengecewakan, tertutuplah rejeki," tuturnya.
(ANT-277)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011